Pixel Codejatimnow.com

Ramadan Now

Siapa Sangka, Ketua Gerindra Jatim Ternyata Fasih Baca Kitab Kuning

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Tangkapan layar video kajian yang digelar Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad selama ramadan
Tangkapan layar video kajian yang digelar Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad selama ramadan

Surabaya - Di momen ramadan, Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad menggelar kajian kitab kuning secara online. Lama menjadi santri dan keluarga Ponpes Sidogiri, kemampuannya membaca kitab kuning berjalan fasih.

Itulah sisi lain legislator yang telah empat periode duduk di kursi DPRD Jatim hingga saat ini menjadi wakil ketua.

Di sela kesibukannya, Sadad aktif dalam kajian yang diikuti oleh Komunitas Anwar Sadad (KomunitAS). Kajian itu dilaksanakan selama bulan ramadan melalui Zoom dan Facebook pribadi Anwar Sadad.

"Pada dasarnya ini bersifat internal saja, di antara komunitas sendiri. Nama komunitasnya KomunitAS dengan AS besar. Tahu kan maksudnya? Ngaji via Zoom. Nah, kadang beberapa teman nge-share link Zoom ke temannya yang lain. Karena itu sekalian saja ada teman yang kreatif streaming di Facebook," ujar Sadad saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).

Sadad mengaku jika aktivitasnya memimpin kajian itu bukan hanya pada ramadan tahun ini, melainkan telah berlangsung sejak tahun lalu, selama pemerintah melarang aktivitas pertemuan secara langsung.

"Kegiatan ini bukan tahun ini saja, tapi sudah berjalan sejak ramadan pertama di masa pandemi pada Tahun 2020. Saat ini karena interaksi dengan kawan-kawan dibatasi, akhirnya kita mengagendakan ngaji secara virutal," ungkap dia.

Baca juga:
Aktivitas Trading Aset Kripto Meningkat di Momen Ramadan 2024

Sadad mengaku, pada ramadan tahun ini secara spesifik dirinya mengaji kitab-kitab karya dari Imam Al-Ghazali yang berjudul Al-Munqidz min Al-Dhalal yang menceritakan tentang perjalanan Imam Al-Ghazali menempuh jalur sufi.

Dalam kitab itu, lanjut Sadad, Imam Al-Ghazali menerangkan pemikiran-pemikirannya saat menempuh jalur sufi, termasuk beberapa bantahannya terhadap pemahaman orang mengenai filsafat tentang perdebatan yang selama ini terjadi, memunculkan berbagai kelompok yang saling mengklaim diri mereka yang paling benar.

"Belajar ilmu tasawuf itu lebih gampang dari pada mengamalkan tasawuf menurut Imam Al-Gazali," terang Sadad kepada jamaahnya.

Baca juga:
Ramadan 2024, DPRD Surabaya Ajak Warga Limpahkan Syukur dan Berlomba Kebaikan

Sadad menerangkan, pada dasarnya perjalanan menuju sufi langkah awalnya adalah membersihkan hati dari sifat-sifat tercela.

"Imam Al-Ghazali dalam penjelasannya ini adalah ilmu sufiyyah, itu pada intinya adalah memutus semua halangan-halangan hati, kemudian kita juga harus menghindari dari sifat-sifat tercela," tambah Sadad.

Kajian itu ditayangkan di akun Facebook pribadi Anwar SadadKajian itu ditayangkan di akun Facebook pribadi Anwar Sadad