Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

'Ojo Pingin Dadi Wali Kota Surabaya Kalau Tidak Mengerti Sawunggaling'

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Machfud Arifin-Mujiaman saat ziarah di Makam Raden Sawunggaling di Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya
Machfud Arifin-Mujiaman saat ziarah di Makam Raden Sawunggaling di Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya

jatimnow.com - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Maju) berziarah ke makam Raden Sawunggaling, pembabat alas Kota Surabaya, Kamis (24/9/2020).

Machfud Arifin dan Mujiaman berziarah ke makam Sawunggaling setelah mengikuti pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) dalam Pilwali Surabaya 2020 yang digelar secara terbuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di hotel Singgasana, Surabaya.

Pantauan di lokasi, Machfud Arifin didampingi sang istri Lita Machfud Arifin. Begitu pula Mujiaman Sukirno juga didampingi istrinya Acstantia Haqyafandri.

Mereka kompak mengenakan kemeja putih berdesain kekinian, yaitu terdapat emblem khas bertuliskan Machfud Arifin (MA) for L1 dan Maju for L2 lengkap dengan tas jinjing elegan berbahan daur ulang karung goni yang ditenteng oleh para istri dari calon nomor urut dua itu.

Kedatangan mereka disambut Ketua Pengurus Paguyuban Sawunggaling, Mulyadi dan Penasihat Paguyuban Sawunggaling, Muhammad Kholil. Machfud Arifin dan Mujiaman langsung memasuki makam Sawunggaling didampingi ketua tim suksesnya Miratul Mukminin atau Gus Amik.

"Kami mengepresiai ziarah yang dilakukan Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman ini. Pasalnya sejak ramainya pilkada di Tahun 2020 ini atau sejak penetapan calon, hanya pasangan ini yang berziarah," terang Pengurus Paguyuban Sawunggaling, Mulyadi.

Menurutnya, ziarah yang dilakukan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 ini adalah sesuatu yang positif. Sebab hal itu merupakan tata krama yang harusnya juga dimiliki oleh tokoh-tokoh lainnya, baik yang ikut terlibat dalam kontestasi politik itu.

"Ini merupakan tata krama. Apalagi yang mencalonkan sebagai wali kota Surabaya. Jadi alangkah baiknya memang tawadhu' memohon doa restu kepada beliaunya yang dulunya dijuluki Sawunggaling," ujar Mulyadi.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Mulyadi menceritakan, Sawunggaling memang bukan wali kota pertama di Surabaya, tetapi sang ayah yang bernama Jang Rono merupakan tumenggung di Surabaya. Sawunggaling juga memiliki julukan Satria Tanah Jawa Wetan.

"Kebetulan untuk Joko berek yang bergelar Sawunggaling ini yang babat alas nambas kelingan yang 80 persennya saat ini jadi Kota Surabaya. Setelah babat alas nambas kelingan yang menjadi Surabaya, kemudian diberi gelar Sawunggaling," bebernya.

Mulyadi juga berharap kepada para tokoh masyarakat di Surabaya turut memperkenalkan adanya makam sang babat alas Kota Surabaya di daerah Lidah Wetan Surabaya ini.

"Saya berharap semua pejabat atau yang kami anggap ditokohkan tolong dukung moto kami memperkenalkan kepada warga Surabaya dan warga luar, bahwa sejarah Surabaya itu berawal dari sini," paparnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Ojok pingin dadi (jangan ingin jadi) wali kota Surabaya kalau tidak mengerti Sawunggaling. Alhamdulillah Pak Machfud Arifin pun ziarah ke sini. Selain itu Pak Mujiaman pun di Tahun 2019 sudah datang ke sini dalam acara gelar doa angkat budaya yang ke delapan," imbuhnya.

Sementara Penasihat paguyuban Sawunggaling, Muhammad Kholil mendoakan apa yang diikhtiarkan Machfud Arifin dan Mujiaman terkabul dan tercapai.

"Ikhtiar yang dilakukan Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman dengan berziarah, kami sebagai Paguyuban Sawunggaling sangat antusias. Ini merupakan satu ikhtiar sebagai berdoa semoga Pak Machfud nanti terpilih dan terpilih menjadi wali kota Surabaya," ujar Muhammad Kholil.

"InsyaAllah ini merupakan contoh yang baik dari Pak Machfud Arifin. Yang dituju untuk semuanya, yang akan melakukan apapun termasuk untuk mencalonkan sebagai wali kota. Dan ini sebagai upaya tawadhu' dan berikhtiar," tandasnya.