Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Acara Armuji dengan Bu Jumantik: Sebaiknya Tidak Pakai Logo Pemkot

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Kegiatan sosialisasi Armuji di Gedung Wanita Kalibokor Surabaya
Kegiatan sosialisasi Armuji di Gedung Wanita Kalibokor Surabaya

jatimnow.com - Sosialisasi politisi PDIP Armuji sebagai calon wakil wali kota (cawawali) di Gedung Wanita Kalibokor Surabaya mendapat reaksi beragam.

Salah satunya, acara yang memobilisasi ibu-ibu Juru Pemantau Jentik (Jumantik ) ini disorot karena mengenakan rompi berwarna merah berlogo Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Dalam sosialisasi itu, gambar panggung terlihat didesain seperti kampanye. Terdapat gambar duet Kepala Bappeko Eri Cahyadi dan Armuji. Perlu diketahui, Armuji ingin menjadi cawawali berpasangan dengan Eri Cahyadi yang masih berstatus PNS itu.

"Memang dalam regulasi sekarang kita belum masuk masa kampanye, jadi boleh-boleh saja orang melakukan sosialisasi," kata pengamat politik Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam kepada jatimnow.com, Senin (20/1/2020).

"Namun, dari sisi etis dalam sosialisasi menuju kontes pilwali sebaiknya mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tidak membawa-bawa institusi Pemkot Surabaya," tambahnya.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Menurut dia, jika membawa atribut atau logo Pemkot Surabaya akan berpotensi mengundang kecurigaan.

"Jadi harus cermat, hati-hati dan pintar-pintar mencari celah karena pasti akan mematik kecurigaan dan hati-hati jika beririsan dengan kekuasaan akan selalu dikritisi publik. Sebaiknya tidak memakai atribut yang ada pemkotnya," kata Surokim mengingatkan.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Potensial offside tidak pada tempatnya. Dari awal memang memajukan birokrat aktif akan terkendala pada banyak aturan yang ketat yang membatasi calon birokrat aktif," sambung pengajar di Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Madura ini.