Pixel Codejatimnow.com

Sapi Warga Jombang Mati Mendadak Dipastikan Terjangkit PMK

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Elok Aprianto
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Jombang saat melakukan pengobatan pada sapi milik Deni Setiawan yang terjangkit PMK.(Foto: Elok Aprianto)
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Jombang saat melakukan pengobatan pada sapi milik Deni Setiawan yang terjangkit PMK.(Foto: Elok Aprianto)

Jombang - Dua sapi milik warga Dusun Kendil Wesi, Desa Pulorejo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, mati mendadak. Hewan ternak tersebut dipastikan terjangkit penyakit mulut kuku (PMK).

“Pemeriksaan sapi hari ini kondisinya sudah lumayan, menuju kesembuhan, atau bisa dikatakan masa pemulihan lah,” ungkap drh Fatkhur Rohman selaku medic feteriner wilayah Tembelang usai melakukan pemantauan dan perawatan sapi-sapi milik Deni Setiawan, warga Dusun Kendil Wesi, Desa Pulorejo saat ditemui di kandang milik Deni, Kamis (12/5/2022).

Berdasarkan penelusuran, sapi milik Deni berasal dari Pasar Balongpanggang. Hewan itu sudah terindikasi gejala PMK sejak Jumat. Selanjutnya, sapi-sapi yang terindikasi PMK dilakukan pengobatan selama 5-7 hari. Kondisinya saat ini sudah mulai makan.

“Sudah mau makan, sudah bisa berdiri, dan luka-lukanya sudah mulai sembuh,” paparnya.

Ditanya bagaimana gejala awal sapi yang terjangkit PMK, Fatkhur mengatakan hewan akan mengalami demam selama 3 hari. Selanjutnya, disusul dengan gejala berikutnya. Yakni adanya luka-luka pada bagian mulut sapi.

Baca juga:
Melihat Dari Dekat Balai Ternak Senilai Rp500 Juta di Lamongan

“Jadi sapinya tidak mau makan, ada demam, terus air liurnya itu berlebihan. Muncul luka-luka kayak lepuan gitu. Terus hari berikutnya ada luka-luka di kaki. Nah ini yang menjadi ciri, ada luka di kaki dan mulut. Makanya disebut penyakit kuku dan mulut,” ucapnya.

Fatkhur menambahkan, awalnya sapi milik Deni berjumlah 5 ekor. Salah satunya berasal dari Pasar Balongpanggang. Sapi itulah yang menularkan penyakit ke hewan lainnya. Beruntung belum menular ke kandang yang lainnya.

“Sapi itu dibeli dari Pasar Balongpanggang. Di sini kondisinya agak sakit. Kami obati seperti biasa. Nggak tahu kalau itu misalnya PMK, setelah beberapa hari gejalanya mirip PMK. Di Kecamatan Tembelang masih satu kandang ini saja. Hasil lab itu hewan sapinya positif PMK, itu informasi dari dinas, karena yang menguji lab kan Dinasnya,” bebernya.

Baca juga:
Kandang Ternak di Lamongan Terbakar, 3 Hewan Mati Terpanggang

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penularan, ia menghimbau agar para peternak selalu menjaga kebersihan kandang, maupun kebersihan diri.

“Lalu lintas ternaknya itu harus dijaga. Setiap keluar masuk harus disemprot hewannya dan orangnya juga. Kalau mau ke peternak yang lain itu harus ganti baju,” tukasnya.