Pixel Codejatimnow.com

Ramadan Now

Menengok Aktivitas di Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Al-Jailani Probolinggo

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Aktivitas di Ponpes Syekh Abdul Qodir AL-Jailani (SAQA). (Foto: Gus Qodir for jatimnow.com)
Aktivitas di Ponpes Syekh Abdul Qodir AL-Jailani (SAQA). (Foto: Gus Qodir for jatimnow.com)

Probolinggo - Suara lantunan ayat suci Al-Quran terdengar lantang dari pengeras suara di Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir AL-Jailani (SAQA) Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Suara merdu itu berasal dari para santri di Ponpes yang berada di Jalan Wahidin Sudirohusodo tersebut.

Saat jatimnow.com berkesempatan berkunjung ke sana, Ketua Yayasan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, Gus Ahmad Abdul Qodir mengatakan, selama bulan suci Ramadan, para santri yang menetap di pondok wajib mengikuti semua kegiatan. Salah satu kegiatan yang ditonjolkan yakni kewajiban memperbanyak membaca Al-Qur'an dan mengikuti kajian kitab-kitab klasik. Di antaranya kitab Tafsir, Fiqih dan juga Tasyawuf.

"Dengan tujuan di bulan yang penuh berkah ini senantiasa kita lebih mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta Allah SWT," ujar Gus Ahmad Abdul Qodir, Jum'at (15/4/2022).

Gus Qodir juga menyampaikan, bahwa santri yang bermukim di pondoknya berjumlah 700 orang. Dengan rinciannya 200 santri putera dan santri puteri 500 orang.

"Mereka rata rata dari wilayah Probolinggo. Namun ada pula santri yang berasal dari luar kota seperti Jakarta, Jember, Situbodo dan Lumajang. Selain itu ada juga santri dari luar Jawa yakni dari daerah Kalimantan, hingga Papua," ungkapnya.

Baca juga:
Pengeroyok Santri di Blitar Tak Ditahan, Keluarga Korban Datangi Kejari

"Bahkan yang sekolah pun juga banyak dari masyarakat sekitar. Kalau dijumlah yang sekolah di pondok ini mulai dari tingkat bawah hingga perguruan tinggi totalnya kurang lebih 2000 anak" jelasnya.

Untuk santri yang dinilai tidak mampu secara ekonomi serta anak yatim piatu, semua kebutuhan hidup dan biaya pendikannnya di pondok ditanggung pesantren.

"Bahkan mereka juga diprioritaskan mendapatkan beasiswa Bidik Misi dari Universitas Terbuka Jember sebagai cabang perguruan tinggi di pondok ini," tegasnya.

Baca juga:
13.000 Santri Lirboyo Kediri Nyoblos Usai Salat Hajat

Gus Qodir juga menyampaikan, santri yang ada di pondoknya memang dicetak untuk menjadi insan yang mampu berkiprah di tengah masyarakat.

"Kita bekali mereka dengan ilmu agama serta ilmu pengetahuan agar mereka bisa menjadi orang yang bermaanfaat di saat kembali ke masyarakat," tandasnya.