Pixel Codejatimnow.com

Pelajar SD di Sidoarjo Disebut Meninggal Usai Vaksin, Dokter Bilang Akibat DBD

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Ayah dan ibu RF, pelajar SD di Sidoarjo yang meninggal (Foto: Jack for jatimnow.com)
Ayah dan ibu RF, pelajar SD di Sidoarjo yang meninggal (Foto: Jack for jatimnow.com)

Sidoarjo - Seorang pelajar sekolah dasar (SD) disebut meninggal dunia setelah menjalani vaksinasi di salah satu puskesmas di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.

Pelajar itu berinisial R (8) warga Desa Kepatihan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Anak kedua dari pasangan Wanto dan Miasih ini duduk di kelas 2 di salah satu SDN di Kecamatan Tanggulangin.

Ayah korban, Wanto mengatakan, anaknya seharusnya menjalani vaksin di sekolah. Namun karena saat itu putrinya sakit dan tidak masuk sekolah, maka vaksinasi ditunda.

"Mungkin karena kecapekan itu anak saya tidak masuk sekolah. Saat masuk sekolah, pihak sekolah meminta anak saya untuk vaksin di puskesmas karena vaksinasi di sekolah sudah dilaksanakan. Setelah vaksin, tiga atau empat hari ada gejala," tutur Wanto kepada wartawan di rumahnya, Senin (7/2/2022).

Wanto menambahkan, anaknya menjalani vaksinasi pada Selasa (1/2/2022) di salah satu puskesmas di Kecamatan Tanggulangin.

"Namanya anak kalau tidak divaksin tidak boleh masuk sekolah itu susah. Yang pasti dari sekolah kalau tidak divaksin tidak boleh masuk sekolah. Setengah tuntunan ya kan gitu," tambah dia.

Baca juga:
Pelindo Peti Kemas Ajak 90 Pelajar SD Berkeliling Pelabuhan

Seharusnya, lanjut Wanto, pihak yang memvaksin diperiksa lebih detail saat akan melakukan vaksinasi.

"Tinggal yang memvaksin ya diseleksi atau bagaimana. Saat di puskesmas itu campur (orang tua) waktu vaksin. Kemarin parahnya. Kalau dari diagnosa itu karena DBD," jelas Wanto.

Masih kata Wanto, anaknya meninggal dini hari sekitar pukul 04.00 WIB setelah menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo mulai pukul 16.00 WIB.

Baca juga:
Pelajar SD Asal Kediri Ikuti Olimpiade Matematika di Korea Selatan, Hebat Cah!

"Sehari dirawat di rumah sakit umum sini," ujarnya.

Sementara Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menjelaskan bahwa pasien atas nama RF menjalani perawatan mulai Minggu malam. Almarhum didiagnosa Dengue Shock Syndrome (DSS) komplikasi infeksi demam berdarah dengue (DBD) yang memiliki tingkat kematian tinggi.

"Almarhum datang dengan kondisi Dengue Shock Syndrome (DSS) tidak ada hubungannya dengan vaksin," pungkasnya.