Pixel Codejatimnow.com

Sopir Pakai Narkoba di Nganjuk, Dishub Diminta Lebih Ketat Lakukan Pengawasan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Anggota Komisi D DPRD Jatim, Hidayat. (Foto: Dok. jatimnow.com)
Anggota Komisi D DPRD Jatim, Hidayat. (Foto: Dok. jatimnow.com)

Surabaya - Dinas Perhubungan Pemprov Jatim diminta melakukan pengawasan lebih ketat terhadap kendaran umum atau angkutan publik. Khususnya terhadap kelayakan bus dan sopir. Apalagi saat ini memasuki libur Nataru (Natal dan tahun baru) yang akan meningkat volume penumpangnya.

Menurut anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Hidayat, pengawasan tersebut sangat diperlukan untuk memberikan rasa nyaman masyarakat yang melakukan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum saat Nataru ini.

"Ini untuk menjamin keamanan, kenyamanan dan keselamatan penumpang di saat Nataru, dimana mobilitas orang makin meningkat," ujarnya, Sabtu (25/12/2021).

Hal ini disampaikan Hidayat, terkait temuan salah satu sopir bus di Terminal Anjuk Ladang, Nganjuk, kedapatan memakai Narkoba. Ini hasil pemeriksaan sopir bis di terminal tersebut, oleh Polres Nganjuk pada Jumat (24/12/21) kemarin.

"Ini warning bagi Dishub. Sebab ini terkait pelayanan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menggunakan transportasi bus. Bila sopirnya saja kedapatan Narkoba, maka ini akan memberikan ancaman kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang yang dibawanya," jelasnya.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 1 Sampai 3 Memang Bikin Keder Para Pejabat Negeri Ini

Untuk itu, politisi Partai Gerindra ini meminta Dishub Jatim bekerja dengan kepolisian untuk intensifkan pengawasan terhadap para sopir angkutan dan krunya.

"Pemeriksaan kelengkapan surat-surat, kelayakan bus dan sopir harus diintensifkan. Khususnya tes urine terhadap supir bus dan kru di terminal-terminal di Jatim. Bila ditemukan pelanggaran harus diberi sanksi tegas," pintanya.

Baca juga:
Sopir Disanksi Polisi, Curhatan Sang Ayah, Raih 7 Medali

Sanksi ini dilakukan semata-mata untuk memberikan efek jera pada sopir bus dan kru. Agar mereka tidak sembrono dalam memberikan pelayanan angkutan ke masyarakat.

"Masyarakat yang menggunakan jasa mereka harus mendapatkan kenyamanan dan keselamatan," pungkas pria anggota DPRD Jatim yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Mojokerto-Jombang ini.