Pixel Codejatimnow.com

Kasus Covid-19 Melandai, Pariwisata di Kota Batu Segera Buka

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Titan
Salah satu pusat keramaian di Kota Batu yang selalu dipadati wisatawan. Foto : Istimewa.
Salah satu pusat keramaian di Kota Batu yang selalu dipadati wisatawan. Foto : Istimewa.

jatimnow.com - Angka kasus Covid-19 di Kota Batu terus melandai. Tingkat kepatuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan (Prokes) ditengarai menjadi penyebabnya. Sehingga penerapan PPKM dinilai efektif.

Juru bicara Covid-19 Kota Batu, Onny Ardiyanto mengatakan melandainya kasus positif terlihat dari tingkat keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) ICU, hingga tempat isoter.

"Dari data yang ada penambahan kasus aktif baru ada satu orang dari total kasus aktif 87 orang. Kemudian untuk
pasien sembuh mencapai 20 orang dan kematian akibat Covid-19 0 orang," jelasnya, Selasa (7/9/2021).

Selain itu keterisian ICU sebanyak tujuh tempat tidur (TT) dari total 15 TT. Sedangkan untuk BOR isolasi sebanyak 23 TT dari total 136 TT. Selanjutnya untuk keterisian shelter isolasi Kota Batu ada 46 pasien dari 156 bed yang tersedia.

"Itu membuktikan penurunan drastis, terlebih dari rata-rata 15 kasus aktif baru perhari angka kesembuhan sangat tinggi dengan rata-rata 15-20 orang. Juga untuk bed ICU yang selalu terpakai penuh 100 persen dari total 12 TT," ujarnya.

"Belum lagi jumlah bed isolasi yang terpakai diatas 90 persen dari total 126 TT. Sedangkan untuk shelter rata-rata hampir terisi 50-70 persen dari total 168 bed tersedia," sambung Onny.

Onny yang juga Kepala Dinas Kominfo Kota Batu, ini berharap semua stakeholder dan masyarakat yang ada di Kota Batu berkomitmen untuk selalu menerapkan prokes ketat.

"Serta segera melaporkan ke RT/RW ataupun pemerintah desa/kelurahan ketika mengalami gejala Covid-19 agar bisa segera ditangani oleh Dinas Kesehatan," katanya.

Meski angka kasus terus menurun, Pemkot Batu terus berupaya untuk memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

"Tidak hanya dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT), tapi juga memastikan fasilitas dan pelayanan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 secara gratis," urainya kembali.

Di sisi lain, melandainya kasus positif Covid-19 membawa angin segar bagi pelaku pariwisata di Kota Batu. Terlebih sudah dua bulan sektor ini tidak beroperasi.

Baca juga:
Disbudporapar Tuban Pantau Tempat Wisata di Libur Lebaran, Ini Hasilnya

"Kemungkinan besar bulan ini pemerintah bakal melakukan uji coba pembukaan. Nanti beberapa tempat akan diajukan dahulu oleh pemerintah daerah, nanti yang bakal memilih pemerintah pusat," jelas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi.

Terkait rencana tersebut, beberapa aturan akan diterapkan, seperti penggunaan aplikasi peduli lindungi. Sejauh ini, Taman Rekreasi Sengkaling yang sudah mengajukan QR Code ke Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu.

"Tak hanya itu aplikasi tersebut nantinya akan diteruskan ke Kemenparekraf dan diteruskan ke Kominfo. Setelah itu pemerintah pusat yang akan memilih destinasi wisata yang sudah siap untuk uji coba," imbuhnya.

Direktur PT Selecta tersebut menambahkan, untuk pengajuan QR Code, pelaku wisata akan ditanya tentang sertifikat CHSE dan vaksinasi seluruh karyawan.

Untuk diketahui, hampir seluruh karyawan di tempat wisata Kota Batu telah menjalani vaksinasi.

Baca juga:
Destinasi Wisata 10 Kota di Jawa Timur Rekomendasi Khofifah

"Dengan dipakai uji coba QR code ini kami langsung operasional. Tidak menunggu level-levelan, kepastiannya kapan kami belum tahu kapan uji coba dilakukan. Logikanya ya bulan ini, karena beberapa daerah sudah level 2 sudah operasional duluan. Jadi kami harus cepat bergerak," imbuh dia.

Menanggapi itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso membenarkannya. Jika alun-alun dan tempat wisata dibuka harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pusat, baik untuk pengelola dan wisatawan.

"Sehingga pengunjung masuk akan diketahui apakah sudah mengikuti vaksinasi atau tidak dan memastikan pergerakan wisatawan di tempat wisata tersebut," tegasnya.

Harapannya pelaku wisata bisa mempersiapkan keperluan aplikasi Peduli Lindungi sehingga dalam waktu dekat uji coba pembukaan tempat wisata bisa dilakukan.

"Apalagi persyaratan sertifikat CHSE sudah banyak yang dimiliki oleh destinasi wisata di Kota Batu," tutupnya.