Pixel Codejatimnow.com

Beredar Poster Stop Info Covid di Media Sosial, Satgas Jatim: Hoaks

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Ni'am Kurniawan

jatimnow.com - Beredar poster 'Stop Info Covid' di berbagai media sosial (medsos) berisi seruan bertuliskan 'Warga Jawa Timur Kompak untuk Tidak Upload Berita Tentang Covid Biar Masyarakat Tetang Tenang, Tentram'.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril menegaskan jika poster yang beredar tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

"Sudah diklarifikasi oleh Kominfo. Berdasarkan dari dinas kota kabupaten masing-masing, info tersebut hoax. Terlepas dari hal tersebut, kampanye seperti ini sangat kontraproduktif dengan penanganan Covid-19," ujar Jibril kepada jatimnow.com, Rabu (14/7/2021).

Menurutnya, saat ini situasi masyarakat sedang terpuruk dan kampanye-kampanye tersebut menurutnya kurang tepat.

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah sedang bahu membahu dengan masyarakat untuk terbebas dari Pandemi Covid-19.

Baca juga:
Demokrat Kecam Keras Wamendes: Fokus Saja ke Pandemi, Jangan Sibuk Fitnah Kami

Ditambahkannya, keterbukaan informasi data Covid-19 kepada masyarakat juga cukup penting. Sehingga masyarakat bisa saling mengingatkan agar tetap patuh dengan protokol kesehatan (prokes).

"Karena situasinya saat ini benar-benar butuh partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan Covid-19. Oleh karena itu keterbukaan informasi mengenai Covid-19 sangat penting," jelas Jibril.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan kabar-kabar yang bersifat apatis terhadap ancaman Covid-19.

Baca juga:
Beredar Poster Seruan Aksi Tolak PPKM Darurat di Kota Pasuruan, Polisi: Hoaks

Diteruskannya, peran serta masyarakat sangat penting yaitu upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah harus diikuti oleh masyarakat agar segera tercapai Herd Immunity atau kekebalan komunal yang ditargetkan tercapai pada Bulan Agustus 2021.

"Dari pada kita diam-diam dan tenang, tetapi akhirnya makin banyak orang tercinta kita yang tidak patuh prokes sehingga mereka terinfeksi Covid-19 dan bergelimpangan mencari rumah sakit, bahkan sampai meninggal dirumah," tandasnya.