Pixel Codejatimnow.com

Lonjakan Kasus Covid Bangkalan, Prof Nasih: Kecil Kemungkinan Bukan dari PMI

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Prof Mohammad Nasih
Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Prof Mohammad Nasih

jatimnow.com - Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Prof Mohammad Nasih menegaskan saat ini Institute of Tropical Disease (ITD) telah menerima 40 spesimen positif dari kasus kenaikan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

"Sekarang sampel Bangkalan baru diterima 2 hari lalu yakni 40 sampel yang sekarang sedang dikerjakan ITD dengan whole genom sequencing," ujar Nasih, Kamis (10/6/2021).

Ia menyebut, proses untuk menganalisis strain suatu virus memang membutuhkan waktu sehingga spesimen yang sudah dikumpulkan ini harus diolah terlebih dahulu sebelum dianalisis untuk ditemukan rangkaian strainnya.

"Whole genome sequencing itu butuh waktu. Mesin running sampai 24 jam. Lalu hasilnya dianalisis dan butuh waktu 4 harian," terang dia.

Dengan serangkaian proses yang diperlukan, Nasih memperkirakan hasil whole genome sequencing dari sampel Kabupaten Bangkalan baru bisa diumumkan antara hari Sabtu atau Minggu.

Proses ini nantinya akan bisa mengungkap apakah Virus Covid yang menyerang Bangkalan itu merupakan mutasi atau bukan.

Baca juga:
Makna Kue Apem dan Tradisi Megengan Jelang Ramadan

"Yang di Bangkalan ini masih dalam proses kami periksa dengan sampel yang kami punya. Hasilnya baru diketahui Sabtu atau Minggu," ungkap Nasih.

Ia menjelaskan, hasil whole genome sequencing yang baru diumumkan oleh ITD bukan disengaja bertepatan dengan kasus yang sedang tinggi hingga jadi perhatian nasional.

"Yang beredar itu adalah temuan sebulan yang lalu, bukan yang sekarang. Jangan dikaitkan karena nanti berpengaruh pada psikologis para pasien," tuturnya.

Baca juga:
Ketika FKM Unair dan Malaysia Abdikan Diri untuk Warga Sumenep

Sementara itu sampel varian Alpha Covid-19 itu, Prof Nasih menyebut berasal dari spesimen Pekerja Migran Indonesia (PMI). Para PMI ini memang harus di tes usap sebelum kembali ke asal masing-masing.

"Setelah diketahui positif pun, mereka diisolasi secara terpusat pada Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) sehingga kecil kemungkinan terjadi penularan di kampung halaman mereka," tandasnya.