Pixel Codejatimnow.com

Kadin Jatim Dorong Pengusaha Garap Proyek Strategis Bersama Pemerintah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Bincang santai Peluang Bisnis dalam Skema KPBU yang digelar Kadin Jatim
Bincang santai Peluang Bisnis dalam Skema KPBU yang digelar Kadin Jatim

jatimnow.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berupaya membangkitkan semangat pengusaha untuk terus optimis di tengah melemahnya ekonomi akibat Pandemi Covid-19.

Kadin Jatim berupaya agar para pengusaha berinvestasi di berbagai proyek dengan skema pembiayaan kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"Ada 218 projek strategis yang disosialisasikan pada awal 2020. Namun selama satu tahun berjalan sepertinya kurang peminat. Karena dunia usaha ketika saya tanya tentang proyek KPBU ini, mereka rata-rata belum tahu," terang Wakil Ketua Umum Bidang Jaringan Antar Pulau Kadin Jatim, Diar Kusuma Putra, Minggu (11/4/2021).

"Dan beberapa kepala daerah ketika saya lontarkan pertanyaan yang sama, mereka juga tidak tahu. Oleh karena itu, kadin mendukung dan perlu mendorong agar pengusaha mau dan berminat untuk berinvestasi di proyek strategis tersebut," tambahnya.

Sosialisasi ini diikuti sejumlah wakil ketua umum Kadin Jatim dan seluruh ketua Kadin kabupaten dan kota se Jatim, beberapa asosiasi dan himpunan pengusaha di Jatim serta Kepala Bidang Penanaman Modal Kabupaten Gresik.

Diar menyebut, saat ini Presiden Joko Widodo telah meneken Perpres 80/2029 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo, Tengger, Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Di dalamnya menjelaskan tentang 218 proyek strategis dengan nilai 492,4 triliun yang bakal dibangun di empat kawasan itu dengan berbagai skema pembiyaaan.

Ada 72 proyek dengan nilai Rp 136,1 triliun yang dikerjakan dengan skema KPBU yang kemudian dikerucutkan lagi oleh Pemprov Jatim menjadi 32 proyek KPBU yang dianggap prioritas, setelah melalui kajian yang disesuaikan dengan kondisi pandemi.

Baca juga:
Khofifah Dinobatkan sebagai Inspirator Gerakan Vokasi Jawa Timur

Sementara Perwakilan Sekretariat Bersama KPBU Jatim, Haryo Bimo Bramantyo juga menyebut skema KPBU adalah simbiosis mutualisme antara swasta dengan pemerintah.

Dia menyebut, saat ini pemerintah memiliki keterbatasan pendanaan untuk membangun sejumlah infrastruktur, terlebih di saat pandemi, sehingga membuka kesempatan bagi swasta untuk ikut berpartisipasi melalui skema KPBU.

"Karena pemerintah dipacu untuk membangun infrastruktur tanpa membebani APBN. Ini jadi peluang bagi swasta karena biasanya sektor privat hanya bisa berinvestasi dalam proyek terbatas. Melalui skema ini maka swasta bisa berpartisipasi dari hulu hingga hilir," tutur Bimo.

Menurutnya, ada proyek dengan skema KPBU yang lebih dahulu berhasil dan sukses dibangun di Jatim. Dia mencontohkan proyek SPAM Umbulan di Pasuruan dengan nilai investasi Rp 2,58 triliun. Proyek itu dianggap berhasil dan menjadi role model nasional untuk pembangunan proyek dengan skema KPBU.

Baca juga:
Kadin Jatim: Waspadai Potensi Krisis Energi dan Pangan

"Semuanya merujuk ke Umbulan. Semua mengakui, Jatim pergerakan paling baik untuk KPBU dan itu patut kita apresiasi. Bahkan hari ini, kita coba memulai proyek lain agar KPBU bisa unggul lagi, dimulai dari sektor privat atau bisnis. Sebab selama ini, proyek KPBU selalu diprakarsai pemerintah," papar Bimo.

Dari 32 proyek KPBU yang masuk skala prioritas tersebut, semuanya sudah dalam masa progres. Sementara yang sudah dalam tahap keterlibatan investor, di antaranya Spam Regional Pantura dan Ngawi Planetarium Agro park.

"Untuk yang lain, sudah ada beberapa investor yang berminat dan tidak ada perlambatan. Kami melakukan identifikasi ulang yang disesuaikan dengan penanganan Covid-19 dan skala prioritas," pungkas Bimo.