Pixel Codejatimnow.com

Tiga Informasi Bohong Bayangi Pencarian Sriwijaya Air

Editor : Tim Jatimnow  
Postingan Ali Mochtar Ngabalin di Twitter sebelum dihapus
Postingan Ali Mochtar Ngabalin di Twitter sebelum dihapus

jatimnow.com - Selama proses pencarian dan evakuasi penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu terdapat sedikitnya tiga informasi bohong alias hoaks yang beredar.

Tiga informasi bohong tersebut berhasil dihimpun Pakar Telematika Roy Suryo.

"Dalam catatan saya sudah ada tiga foto," kata mantan politikus Partai Demokrat ini, Rabu (20/1/2021) petang.

Pesawat menukik ke laut yang terekam saat seorang perempuan berfoto di sebuah pantai. Foto itu sempat diunggah sebelum dihapus oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin di Twitter.

Kemudian suara angin yngg dikira teriakan orang minta pertolongan serta tanda "SOS" di GoogleMap Pulau Laki di lokasi yang diduga Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kecelakaan.

Postingan Ali Mochtar Ngabalin yang baru di TwitterPostingan Ali Mochtar Ngabalin yang baru di Twitter

"Hanya yang suara angin itu tidak disengaja, hanya karena ketidaktahuan teknis saja bahwa (suara terdengar seperti teriakan minta pertolongan) itu angin," tambah Roy meluruskan.

Baca juga:
Hoaks Surat Kadis Kominfo Bojonegoro Dukung Caleg, PKB dan Bupati Anna

Roy juga sudah memberi penjelasan ke media maupun ke media sosial terhadap 'foto dan video' yang viral itu.

Mantan Menpora itu meminta publik berhati-hati saat menerima informasi di media sosial.

"Di tengah-tengah musibah sebaiknya justru kita tidak menambah masalah dengan melemparkan hoax yang malah bisa memperkeruh suasana," tegas Roy.

Baca juga:
Sebarkan Hoaks hingga Bikin Onar, 4 Perangkat Desa di Banyuwangi Diamankan

"Di samping menyulitkan proses evakuasi sebenarnya juga menambah penderitaan Keluarga korban," tambah Roy.

Ia meminta penegak hukum bisa bertindak tegas terhadap penyebaran informasi yang dinilai menyesatkan.

"Seharusnya memang ada tindakan bagi siapa-siapa saja penyebar hoax ini, tetapi itu ranahnya Kominfo dan Cyber Polri. Saya sekedar mengedukasi masyarakat saja untuk menyampaikan yang benar dan yang salah," pinta Roy.