Pixel Codejatimnow.com

Kabar Meninggalnya Kasdim 0817/Gresik Dipastikan Hoaks, Pelaku Diburu

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Ilustrasi
Ilustrasi

jatimnow.com - Kabar tentang meninggalnya Kasdim 0817/Gresik Mayor Sugeng Riyadi setelah divaksin Covid-19 dipastikan hoaks. Kabar bohong itu beredar melalui pesan berantai WhatsApp (WA) hingga media sosial (medsos).

Kapolres Gresik, AKBP Arif Fitriyanto menegaskan bahwa kabar tersebut merupakan informasi yang tidak benar alias hoaks. Begitu mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kodim 0817.

"Kami pastikan informasi bahwa Pak Kasdim Mayor Sugeng Riyadi meninggal adalah hoak atau tidak benar," tegas Arif, Senin (18/1/2021).

Arif menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi secara langsung dengan Dandim 0817/Gresik Letkol Taufiq Ismail yang menyatakan jika kondisi Mayor Sugeng Riyadi pasca divaksin Covid-19 pada Jumat hingga hari ini sehat-sehat saja.

"Pak Kasdim Mayor Sugeng Riyadi bersama pejabat serta perwakilan masyarakat yang ikut menjalani vaksin perdana di RSUD Ibnu Sina pada Jumat (15/1/2021) siang hingga kini, semuanya dalam keadaan sehat walafiat," ungkap Alumni Akpol 2001 tersebut.

Baca juga:
Hoaks Surat Kadis Kominfo Bojonegoro Dukung Caleg, PKB dan Bupati Anna

Arif menambahkan, dari keterangan yang didapat dari Kodim 0817/Gresik, foto yang digunakan dalam informasi hoaks itu merupakan foto Danramil Kebomas Mayor Kav Gatot Supriyono dan bukan foto Kasdim 0817/Gresik Mayor Sugeng Riyadi.

Mayor Kav Gatot Supriyono memang meninggal dunia pada Jumat (15/1/2021) malam akibat terserang jantung dan bukan akibat Covid-19. Sebelum meninggal almarhum sempat menjalani rapid antigen di Poskes Gresik pada Kamis (14/1/2021) dengan hasil negatif.

Baca juga:
Sebarkan Hoaks hingga Bikin Onar, 4 Perangkat Desa di Banyuwangi Diamankan

Arif mengaku bila Unit Tipiter Satreskrim Polres Gresik telah bergerak melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pembuat dan penyebar informasi hoaks tersebut.

"Sekarang tim kami dari Satreskrim sedang melakukan penelusuran untuk mengungkap siapa yang pertama kali menyebarkan informasi hoaks tersebut," pungkasnya.