Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Penampakan Potongan Kepala Kambing dan Kertas Teror ke Pengawas Pemilu

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Kertas ancaman dan potongan kepala kambing yang dikirim ke rumah Ketua KIPP Jatim
Kertas ancaman dan potongan kepala kambing yang dikirim ke rumah Ketua KIPP Jatim

jatimnow.com - Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim Novli Thysen mendapatkan teror dari orang tak dikenal. Teror tersebut diduga berkaitan dengan tugasnya memantau atau mengawasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.

Sebuah tas plastik warna merah itu ditemukan di teras rumah Novli di kawasan Tandes, Surabaya. Setelah dibuka, tas plastik itu berisi potongan kepala kambing warna hitam yang terbungkus tas plastik warna putih.

Lidah pada potongan kepala kambing itu terlihat menjulur. Juga ada bagian telinga kambing sisi kanan yang terpotong.

Selain itu ditemukan selembar kertas bertuliskan 'Kalau Tidak Mau Seperti Ini...Jangan Banyak Bicara...Taman Harmoni 01'.

Tas plastik warnah merah itu ditemukan pertama kali oleh ibunda Novli sekitar lebih dari pukul 04.00 Wib, Senin (7/12/202). Kejadian itu dilaporkan Novli ke kepolisian.

Baca juga: 

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Pada prinsipnya, teror seperti ini sangat menjijikan. Tentu saja sangat disayangkan dalam berdemokrasi. Keterbukaan masyarakat untuk mengawasi, memantau seluruh proses penyelenggaraan pilkada. Namun, katakanlah intimidasi bagi pemantau, karena kapasitas saya sebagai Ketua KIPP," ujar Novli, Senin (7/12/2020).

Meski mendapatkan teror semacam itu ke rumahnya, Novli menegaskan tidak akan gentar dan tetap siap menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemantau Pilwali Surabaya 2020.

"Tidak sedikit pun saya mundur selangkah pun untuk menjalankan tugas-tugas saya sebagai pemantau pemilu independen," tegasnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Novli sebagai Ketua KIPP Jatim dikenal kritis melaporkan dugaan pelanggaran pemilu. Seperti melaporkan Tri Rismaharini terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan terkait penggunaan fasilitas Taman Harmoni untuk deklarasi Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armudji (Erji) usai mendapatan rekomendasi dari PDI Perjuangan (PDIP).

Bahkan pada Sabtu pekan lalu, Novli juga melaporkan temuan beredarnya 'Surat Bu Risma' ke Bawaslu Jawa Timur.