Pixel Codejatimnow.com

Opini

Ingat! Bu Risma Gagal Menangkan Gus Ipul-Puti Soekarno di Surabaya

Editor : Sandhi Nurhartanto  
Megawati saat di rumah dinas wali kota Surabaya
Megawati saat di rumah dinas wali kota Surabaya

jatimnow.com - Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya pada 9 Desember 2020 ini berlangsung seru.

Berbagai manuver politik menghiasi. Apalagi Wali Kota Tri Rismaharini yang tidak lagi bisa mencalonkan ingin ikutan mempomosikan salah satu pasangan calon.

Maklum Bu Risma merupakan sudah menjadi petugas partai. Ya, Bu Risma yang jarang tampil ke publik bersama sang suami tercintanya itu sekarang adalah Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan.

Jadi Bu Risma yang akan pensiun 2021 itu wajib memenangkan Eri Cahyadi - Armudji atau Erji. Pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan itu melawan Machfud Arifin yang menggandeng mantan direktur utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman Sukirno.

Machfud Arifin adalah pernah menjadi Kapolda Jatim. Setelah pensiun dari Polri, Machfud Arifin ditunjuk menjadi Ketua Tim Kampanya Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jawa Timur saat pemilihan presiden.

Kini pensiunan jenderal bintang dua akan melawan Eri yang didukung Bu Risma itu. Ibu kandung Fuad Benardi itu memberikan dukungan kepada Erji secara all out meskipun tak sedikit warga Surabaya dan organisasi profesi hingga lawan politiknya melaporkannya ke badan pengawas pemilu, kemendagri hingga Polda Jatim.

Tuduhannya cukup serius, Bu Risma sebagai pejabat negara itu dinilai tidak netral alias berpihak. Soal cuti saat promo Erji juga disoal.

Bahkan, saat deklarasi Eri-Armudji di fasilitas umum Taman Harmoni yang dibiayai menggunakan uang rakyat, APBD. Bahkan Bu Risma saat jam kerja itu mengenakan seragam warna merah lengkap dengan logo PDIP.

Ya, Bu Risma tentunya akan memenangkan calon yang diusung partainya. Lihat saja reklame hingga spanduk yang bertebaran di Kota Pahlawan itu semuanya bergambar Erji dan Bu Risma.

Tidak ada yang mencantumkan gambar/foto Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Padahal biasanya gambar Megawati tidak pernah ketinggalan jika kader PDI Perjuangan bila memasang banner/baliho. Aneh...

Kritik pedas yang muncul seolah tak dihiraukan. Bahkan, tak sedikit mantan pendukungnnya yang lantang bersuara dipecat sebagai kader PDI Perjuangan.

Misalnya Mat Mohchtar alias MM. Tokoh di Surabaya Utara ini dikenal sebagai pendukung setia Bu Risma pada Pilwali Surabaya tahun 2010 dan 2015.

Begitu pula kakak kandung Whisnu Sakti Buana, Jagad Hariseno. Putra sulung (Alm) mantan Sekjen PDI Perjuangan ini aktif mengkampanyekan perlawanan kepada oligarki Bu Risma dan Erji. Kekalahan Erji menurutnya adalah kemenangan Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan.

Padahal seperti MM, Jagad alias Seno adalah orang-orang di belakang Bu Risma pada pilwali 2010 dan 2015. Seno di PDI Perjuangan Surabaya memang bukan pengurus. Namun, peran dia cukup berpengaruh apalagi saat itu adiknya menjadi ketua cabang.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Keduanya kini banting stir tidak mendukung Erji. Mereka lebih memilih memenangkan Machfud Arifin-Mujiaman yang tidak didukung PDI Perjuangan dan PSI itu.

Satu lagi kader tulen PDI Perjuangan yang diusulkan dipecat adalah Anugrah Ariyadi. Mantan anggota DPRD Surabaya ini menegaskan jika dirinya tidak melawan partai, tetapi yang dilawan adalah Eri Cahyadi, Armudji dan Bu Risma.

Politikus yang hubungannya dengan wakil wali kota cukup dekat itu akhirnya juga berlabuh ke Banteng Ketaton. Kelompok yang isi anggotanya dari kader PDI Perjuangan Surabaya yang lebih memilih nomer dua, Machfud Arifin-Mujiaman atau MAJU itu.

Kembali ke Bu Risma. Pada tahun 2018 atau dua tahun lalu, Bu Risma juga all out saat Pilgub Jatim. Bahkan disebut sempat melontarkan pernyataan yang menohok pasangan yang bukan didukung PDI Perjuangan, Khofifah Indar Parawansa yang menggandeng Emil Elestianto Dardak.

Upaya Bu Risma memenangkan jago PDI Perjuangan, pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno, di 'kandang banteng' kandas.

Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil E Dardak tercatat menang di Kota Surabaya. Pasangan Khofifah-Emil meraih 579.246 suara. Sementara Gus Ipul-Puti memperoleh 560.848 suara, Jumat (29/6/2018).

Kini pada 2020, Bu Risma kembali berusaha 'menjadikan' Erji sebagai penerusnya. Tim Pemenangan Erji, bahkan memberi intruksi kepada Bu Risma untuk membuat surat yang disebar ke warga. Sayangnya, surat ajakan mencoblos pada 9 Desember itu juga berisi brosur promo pasangan no 1 Eri-Armudji.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Surat yang berujung polemik ini mendapat reaksi dari warga yang menerima. Warga menyesalkan langkah Tri Rismaharini itu.

"Terlalu murah, satu keluarga disuruh pilihan selera Bu Risma," respon warga Jambangan yang mengaku bernama Yuwono.

 


Budi Sugiharto
Wartawan jatimnow.com

 

*jatimnow.com tidak bertanggung jawab atas isi opini. Opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis yang seperti diatur dalam UU ITE