Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Eri-Armudji Andalkan Nama Risma, Machfud Arifin: Saya Punya Allah SWT

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin (Foto: Dok. jatimnow.com)
Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin (Foto: Dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 9 Desember 2020 mendatang bakal diikuti dua pasangan calon yaitu Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno dan Eri Cahyadi-Armudji.

Pasangan Machfud Arifin-Mujiaman merupakan duet mantan Kapolda Jawa Timur dan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya. Sedangkan Eri Cahyadi-Armudji merupakan pasangan dari mantan Kepala Bappeko Surabaya dan anggota DPRD Jawa Timur.

Bila Eri-Armudji menjadikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) sebagai alat sosialisasi, Machfud Arifin-Mujiaman tak gentar menghadapinya karena mengandalkan kekuasaan Allah SWT.

Tidak hanya memampang foto Risma di beberapa baliho maupun spanduk, Eri-Armudji juga kerap menyebut nama Risma saat melakukan sosialisasi di masyarakat.

Salah satu contohnya, baru-baru ini Armudji menyapa warga dan videonya tersebar. Dalam video itu terdengar Armudji begitu mengelu-elukan sosok Risma di depan warga.

"Sampean nerimo nggak lak (anda terima tidak kalau) kota sudah baik seperti ini mau dirubah. Lebih baik ikut Bu Risma saja. Bu Risma sudah punya prestasi baik. Bu Risma sudah menata kota ini selama 10 tahun menjabat," ujar Armudji dalam video yang tersebar itu seperti dilihat jatimnow.com, Sabtu (19/9/2020).

Salah satu contoh leaflet Eri Cahyadi yang memasang foto dan nama RismaSalah satu contoh leaflet Eri Cahyadi yang memasang foto dan nama Risma

Sosok Risma yang selalu dibawa-bawa Eri-Armudji tak membuat Machfud Arifin gentar. Sebab mantan Kapolda Jatim ini percaya dan yakin dengan kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Silahkan menyanjung dia. Biarkan dia dibilang hebat. Saya punya Allah SWT. Tuhan lebih hebat. Kalau Allah menghendaki, nggak ada orang yang bisa menghalangi-Nya," tutur Machfud Arifin usai menjalani tes kesehatan di Graha Amerta, RSU dr Soetomo, Surabaya, Sabtu (19/9/2020).

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Sementara Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Timur menyebut bahwa APBD untuk Rakyat. KIPP Jatim pun mengajak masyarakat untuk mengawasi agar tidak terjadi penyalahgunaan APBD untuk kampanye calon wali kota. Masyarakat juga diminta melapor jika menemukannya.

Imbauan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Timur terkait PilkadaImbauan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Timur terkait Pilkada

Jika ada kelompok, pribadi yang menggunakan anggaran APBD untuk kepentingan Pilwali Surabaya, Machfud Arifin yang juga mantan Kapolda Jatim ini dengan tegas menyatakan, tidak gentar menghadapinya.

"Menggunakan APBD untuk pilwali, silahkan. Menggunakan cara dengan mengendorse yang dulu belum dibagikan sekarang dibagikan, nggak apa-apa. Saya punya keyakinan tersendiri, Allah Maha Baik. Tuhan lebih Maha Kuasa, Maha Adil. Biarkan dia dibilang hebat. Tuhan lebih hebat. Ditiup saja (oleh Tuhan) selesai," tuturnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Arek asli Ketintang, Surabaya ini juga merasa prihatin ketika ada yang mengatakan bahwa Kota Surabaya tidak butuh perubahan. Tapi hanya perlu meneruskan kepemimpinan sebelumnya.

"Meneruskan? meneruskan apanya. Kita semua harus bisa bersama-sama membuat Kota Surabaya ini lebih maju. Ibaratnya jangan hanya naik tangga, tapi loncatan itu bila perlu harus naik lift," tegasnya.

"Intinya nomor satunya adalah bukan hanya sekedar membangun. Tujuannya adalah memakmurkan warga dengan membuka lapangan pekerjaan, menambah jumlah orang kerja, kemudian memberikan kesejahteraan pada warga. Mempermudah memberikan perizinan dan terbuka lapangan kerja. Kalau kerjo kan sejahtera," tandasnya.

Machfud Arifin-Mujiaman diusung koalisi 8 partai, PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Golkar dan PKS serta satu partai pendukung yaitu Perindo. Sedangkan Eri-Armudji diusung PDIP dan beberapa partai pendukung seperti PSI hingga PBB.