Pixel Codejatimnow.com

Pilkada Mojokerto 2020

Ditegur Mendagri Tito, Ini Penjelasan Tim Pemenangan Pungkasiadi-Titik

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Supriyadi
Konvoi saat pendaftaran ke KPU
Konvoi saat pendaftaran ke KPU

jatimnow.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegur 51 kepala daerah karena saat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan konvoi dan menyebabkan kerumunan massa.

Dari 51 kepala daerah yang ditegur mantan Kapolri tersebut, terdapat nama Bupati Mojokerto Pungkasiadi.

Pungkasiadi sendiri ikut meramaikan pesta demokrasi di Kabupaten Mojokerto. Petahana itu menggandeng adik Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yakni Titik Masudah.

Pasangan calon bupati dan wakil bupati itu diusung oleh PKB, PDI Perjuangan dan PBB dalam pilbup Mojokerto 2020.

Pungkasiadi-Titik Masudah (Puti) mendaftar ke KPU Mojokerto pada Minggu (6/9) dari kantor DPC PKB Kabupaten Mojokerto dengan konvoi iring-iringan sepeda, 10 mobil Willys, 11 grup salawat Al Banjari dan grup kesenian bantengan.

Ketua pemenangan pasangan Puti M Irsyad Azhar mengatakan, saat konvoi pendaftaran ke KPU itu diikuti sekitar 100 orang.

"Kita tidak tahu itu, karena itu tegurannya untuk pak bupati. Yang banyak memang dari unsur relawan, dari unsur pemenangan hanya menghadirkan pengurus jumlahnya 50, komunitas gowes sekitar 50," kata Irsyad saat dihubungi, Selasa (8/9/2020).

Menurut Sekretaris DPC PKB Kabupaten Mojokerto, konvoi sat pendaftaran itu merupakan bukan keinginan Pungkasiadi.

Baca juga:
KPU Mojokerto Tetapkan Ikbar Jadi Bupati-Wabup Terpilih

Sebenarnya, Pungkasiadi yang saat juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto ingin mendaftar ke KPU tanpa ada konvoi.

"Sebenarnya Mas Pung sudah meminta kami tim pemenangan yang terkait pendaftaran itu tanpa konvoi. Langsung datang sesuai jumlah yang diminta KPU," jelasnya.

"Proses ini begitu penting bagi pertai pengusung, bagi relawan. Tidak bisa menghambat para relawan tidak hadir diproses pendaftaran. Makanya kami membuat konsep yang meminimalkan terjadinya potensi yang melanggar protokol kesehatan, meskipun kita sudah berupaya maksimal. Makanya kita pakai konsep kita pakai gowes, pakai mobil terbuka terus tidak ada sepeda motor yang mengikuti," tambah Irsyad.

Masih kata Irsyad, konvoi pesepeda itu tidak dan yang berboncengan dan semua peserta diwajibkan menggunakan masker.

Baca juga:
Unggul Quick Count Internal, Barra dan Tim Pemenangan Sujud Syukur

"Itu juga kami batasi, dan bisa ditertibkan dari titik A ke titik B. Konvoi kami sebenarnya upaya maksimal dan mewajibkan memakai masker," tukasnya.

Irsyad menjelaskan, jika konvoi itu mendapat teguran dari Mendagri, maka akan dilakukan evaluasi kegiatan Pungkasiadi-Titik di kemudian hari.

"Kalau diartikan konvoi dianggap melanggar protokol kesehatan, kami akan evaluasi ke depannya. Kami akan pertimbangkan betul kegiatan yang mengumpulkan massa," pungkasnya.