Pixel Codejatimnow.com

Sekolah di Surabaya Dibobol, Pelaku Hanya Gondol Sendok hingga Sapu

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Ilustrasi/jatimnow.com
Ilustrasi/jatimnow.com

jatimnow.com - Seorang pemuda berinisial GPS (28), warga asal Sidotopo, Surabaya, teridentifikasi membobol Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sidotopo 4, Jalan Bolodewo 46. Selain barang lainnya, ia juga menggondol sapu dan sendok.

Atas laporan pihak sekolah, Unit Reskrim Polsek Semampir Polres Pelabuhan Tanjung Perak akhirnya menangkap GPS. Saat diamankan, GPS kooperatif dan mengakui semua perbuatannya.

"Kami amankan yang bersangkutan ini di rumahnya kemarin, setelah kami lakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi serta petunjuk dari CCTV. Laporan dari pihak sekolahan juga jadi dasar," terang Kanit Reskrim Polsek Semampir, AKP Tritiko, Selasa (11/8/2020).

Tritiko menjelaskan, dalam melakukan pembobolan itu, tersangka Gerry beraksi bersama seorang temannya, ARS, yang kini buron. Pembobolan itu mereka lakukan pada Senin (29/7/2020) malam.

Baca juga:
Pelajar SMP Bobol SDN 1 Penjaringan Sari Surabaya usai Pesta Miras

Kedua pelaku berhasil menggondol 1 unit LCD proyektor merek benQ, 1 buah kursi, 1 buah sendok makan warna silver dan 1 buah sapu lantai.

"Saat kami tangkap, kami hanya menyita kwitansi dari hasil penjualan LCD proyektor. Katanya dijual melalui Facebook laku Rp 750 ribu," jelasnya.

Baca juga:
Jalur Alternatif Sidoarjo, Wadas Glow, Pembobol SD Dibekuk

Sementara itu dalam pemeriksaan, GPS rupanya merupakan seorang residivis kasus pencurian yang juga pernah ditangkap dan ditahan Polsek Semampir. Dalam kasus terdahulu itu, GPS ditahan di Rutan Medaeng setelah dijatuhi hukuman 2 tahun dan bebas Tahun 2016.

"Kasus ini masih akan kami kembangkan, karena masih ada satu tersangka lagi yang masih buron. Mudah-mudahan bisa segera kami amankan," tandas Tritiko.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.