Pixel Codejatimnow.com

Santri Ponpes Gontor 2 yang Positif Covid-19 Jadi 22 Orang

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Ponpes Modern Darussalam Gontor 2/ foto dokumen
Ponpes Modern Darussalam Gontor 2/ foto dokumen

jatimnow.com - Kabupaten Ponorogo kembali mencatat penambahan 16 pasien positif Virus Corona atau Covid-19.

Dari ke 16 pasien itu, tercatat 11 diantaranya adalah santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor 2.

Baca juga: 11 Santri Ponpes Gontor yang Positif Covid-19 Dipindah ke RS Lapangan

"Hari ini terdapat tambahan 16 kasus di Kabupaten Ponorogo. 11 positif adalah santri Gontor 2," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Rabu (15/7/2020)

Kesebelas santri itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Lapangan (Darurat) di Jalan Indrapura Surabaya untuk dirawat.

Dijelaskannya, dari total test dan tracing yang dilakukan di Pondok Gontor, ada 1.363 orang yang telah dilakukan rapid test. Hasilnya 104 reaktif dan 11 santri dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes PCR hari ini.

"Hari ini akan dilanjutkan rapid test untuk semua santri dan pengasuh," jelasnya.

Baca juga:
Peringatan 100 Tahun Gontor Ponorogo, Diawali dengan Sujud Syukur

Sebelumnya, 11 santri Ponpes Modern Darussalam Gontor juga dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di  Rumah Sakit Lapangan (Darurat) di Jalan Indrapura Surabaya. Total santri Ponpes Gontor yang dinyatakan positif ada 22 orang.

Sementara itu, untuk 5 pasien positif di luar Ponpes Modern Darussalam Gontor adalah seorang laki berusia 30 asal Kecamatan Mlarak yang baru datang dari Kalimantan.

Selanjutnya seorang perempuan berusia 34 tahun asal Kecamatan Sooko yang datang dari Surabaya pada 26 Juni lalu.

Pasien selanjutnya beralamat di Kecamatan Ponorogo Kota, berusia 55 tahun dan merupakan bagian tracking dari kasus nomor 79. Selanjutnya ada perempuan berusia 42 tahun asal Kecamatan Sambit.

Baca juga:
Beredar Video Pondok Gontor Ponorogo Terendam Banjir, Ini Faktanya

Dan yang terakhir atau positif Covid-19 nomor lima adalah seorang TKI perempuan yang datang dari Hongkong pada Maret lalu.

Dari hasil tracing, suaminya pergi ke Malang pada pertengahan bulan Juni yang lalu dan sempat menginap di sana 2 minggu.

"Suami dan anaknya pasien TKI ini juga akan diambil swab," pungkasnya.