Pixel Codejatimnow.com

Tawarkan Investasi Bodong, Pria ini Gelapkan Uang Teman Rp 350 Juta

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Ilustrasi/jatimnow.com
Ilustrasi/jatimnow.com

jatimnow.com - Seorang pria diamankan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya setelah terbukti melakukan penipuan uang hingga ratusan juta dengan modus investasi bodong.

Pelaku bernama Hengky Melkior Sopaheluwakan (39), warga Jalan Karang Rejo Timur Gang 3, Surabaya. Sementara korban bernama Wisnu Anggara (33) warga Griya Permata Batu Alam, Malang.

"Yang bersangkutan ini kami amankan di rumahnya setelah mendapat laporan dari korban. Uang yang digelapkan pelaku senilai Rp 350 juta," terang PS Kanit PPA Polrestabes Surabaya, Iptu Harun, Kamis (25/6/2020).

Harun menjelaskan, kejadian berawal saat korban tergiur janji manis investasi yang disampaikan oleh tersangka. Sebab mereka cukup lama berteman.

Saat itu tersangka menawarkan investasi pinjaman dana talangan nasabah bank yang hendak melakukan top up kredit. Keuntungannya disebut mencapai 7,5 persen dari gelontoran dana yang dipinjamkan dan dibayarkan setiap bulannya.

"Keterangan korban memang saat itu ia terpedaya kata-kata tersangka seolah meyakinkan sekali saat menjelaskan teknis investasi tersebut," ungkapnya.

Baca juga:
Kades Cantik di Lamongan Tertipu Investasi Bodong Rp137 Juta

Alih-alih diinvestasikan, uang korban sebesar Rp 350 juta itu malah digunakan tersangka untuk kebutuhan pribadinya.

Kecurigaan korban memuncak setelah bunga yang dijanjikan tak kunjung dibayarkan tersangka.

"Begitu tersangka dihubungi tidak ada respon, korban melaporkan ke Polrestabes Surabaya," tambah Harun.

Baca juga:
Puluhan Emak-emak Laporkan Kasus Investasi Bodong ke Polda Jatim, Kerugian Capai Rp5 M

Saat diinterogasi, tersangka Hengky mengaku gelap mata lantaran terlilit hutang dan gaya hidup sehari-hari. Selain untuk bayar hutang dan cicilan barang pribadi, uang itu juga digunakannya untuk berfoya-foya.

"Pengakuannya baru sekali. Karena awal terlilit hutang dan cicilan. Sebagian dipakai buat senang-senang," pungkas Harun.