Pixel Codejatimnow.com

UMKM Surabaya Keluhkan Turunnya Omset ke Machfud Arifin Imbas Corona

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Pertemuan Machfud Arifin dengan UMKM di Surabaya
Pertemuan Machfud Arifin dengan UMKM di Surabaya

jatimnow.com - Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya menjerit di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) yang berdampak pada usahanya.

Salah satu UMKM di bidang makanan dan minuman, Ibu Sugiarti mengatakan jika di bulan Ramadan tahun ini omsetnya anjlok karena tidak ada pesanan.

"Dampaknya banyak sekali, dan usaha lumpuh total. Penghasilan banyak berkurang, orderan banyak yang dibatalkan. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, cuman hanya menunggu-nunggu saja," kata Ibu Sugiarti(56), asal Dinoyo, Surabaya, Rabu (13/5/2020).

Pelaku UMKM di bidang kue kering sama kue basah dan nasi kotak sejak 2010 itu melanjutkan, biasanya dirinya mendapat omset Rp 15 hingga Rp 20 juta per bulan. Tapi di tengah pandemi Corona ini sudah tidak bisa dihitung.

"Sudah nggak pernah hitung omset. Dapat langsung habis karena nggak sesuai antara pemasukan dengan pengeluaran. Begitu dapat, buat makan saja sudah bagus," ujarnya.

Ia mengakui jika dirinya mempunyai tabungan sebelumnya. Namun kini tabungannya terus berkurang untuk biaya kehidupannya sehari-hari di saat tidak ada orderan di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Tadinya ada tabungan, tapi sudah habis untuk biaya hidup," tuturnya.

Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperhatikan pelaku UMKM agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Butuh ketegasannya. Untuk bantuan-bantuan kita para UKM ini karena banyak kondisinya yang lebih dari saya. Mereka tidak gulung tikar pun itu sudah bagus," katanya.

Machfud Arifin saat pertemuan dengan UMKM di Surabaya

Sugiarti menyampaikan keluhannya ke kandidat kuat Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.

"Kedepannnya sangat mengharapkan untuk kemajuan dan perhatian pada UMKM-nya. Perhatian yang lebih supaya kita mendapatkan penghasilan yang lebih banyak," harapnya.

Sugiarti datang bersama perwakilan UMKM dari berbagai kecamatan di Surabaya. Seperti yang dikatakan oleh Lilik, salah satu pelaku UMKM usaha kue coklat asal Kebraon ini. Ia juga mengeluhkan kondisi yang dialaminya.

"Kalau tahun kemarin bisa laku 300 sampai 500 toples kue coklat. Sekarang ini belum laku sama sekali. Terpaksa saya merumahkan karyawan saya," kata Lilik.

Ia mengakui banyak pelaku UMKM yang mengeluh dengan kondisi yang dialaminya karena terdampak pandemi Covid-19.

Ia pun mendatangi Machfud Arifin Center untuk bisa bertemu dengan kandidat kuat Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin.

Oleh tim MA Center pun akhirnya dipertemukan dengan Machfud Arifin dan istrinya Ny Lita Machfud Arifin di kediamannya, di Surabaya.

"Kami senang bisa diterima bapak Machfud Arifin dan ibu. Ya Allah rasanya bagaimana," ujarnya.

Ketua Pemenangan Machfud Arifin, Miratul Mukminin atau Gus Amik mengatakan, MA senang bisa menerima aspirasi dari masyarakat.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

"Bapak Machfud Arifin pasti menerima, tapi sekarang ini masalah keadaan saja," kata Gus Amik.

Ny Lita Machfud Arifin yang juga Pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang ikut menemui perwakilan UMKM bersama Machfud Arifin dan Gus Amik mengatakan, UMKM harus dibina agar maju dan masyarakatnya makmur.

"Ya memang harus diseriusin. Ke depannya harus dibantu design dan pengadaan bahan bakunya," kata Lita.

Pemberdayaan pelaku UMKM adalah tugas istri wali kota.

"Kalau pekerjaannya membina seperti ini, itu tugasnya istri wali kota. Tugas pokoknya ya itu, harus bisa membawa lebih maju," katanya sambil menambahkan, dirinya juga pelaku UMKM kreatif sejak puluhan tahun.

"Dan saya senang kalau memberi bantuan itu memberikan pekerjaan," katanya.

Machfud Arifin yang peduli terhadap UMKM di Surabaya

Sementara itu, calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar mengatakan, dirinya sangat senang bisa bertemu dengan pelaku UMKM di Surabaya.

"Memang UMKM menjadi konsen kita. Kekuatan ekonomi kita tergantung daripada UMKM kita ini. Memang secara global bukan hanya Indonesia, bukan hanya Surabaya. Ini seluruhnya ekonomi terpuruk, di segala sektor. Yang untung mungkin yang jualan masker dan farmasi obat-obatan pada persoalan Covid-19 ini," ujar Machfud.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

"Untuk itu kita ikut prihatin dan peduli. Kita berdoa mudah-mudahan Covid ini segera berlalu," tambahnya.

Mantan Kapolda Jatim yang arek Ketintang Surabaya ini menerangkan, ada dua kunci agar pandemi Covid ini segera berakhir.

"Penanganan oleh pemerintah itu dengan benar. Dokter menangani masyarakat dengan benar. Yang berikutnya adalah kedisiplinan warga, kepatuhan warga mentaati arahan protokol kesehatan Covid ini dilakukan," ujarnya.

"Dulu salat nggak rapet dibilang nanti ada setan ada di sampingnya, nggak boleh kosong kita harus ke depan. Sekarang ini malah harus dikosongi, jarak kalau bisa satu meter. Diberi jarak kosong nggak apa-apa karena ini menyangkut masalah kesehatan. Itulah kepatuhan warga yang harus dilakukan," terangnya sambil menambahkan, yang menjadi panglima utama melawan Covid-19 adalah setiap warga.

"Panglimanya itu bagi saya bukan dokter, tapi masyarakat yang tidak menyumbangkan penyakit kepada dokter dan masyarakat lainnya. Itu yang paling penting. Mudah-mudahan cepat berlalu," tuturnya.

Machfud juga berharap vaksin anti virus Covid-19 ini segera ditemukan.

"Informasinya obatnya di Amerika Serikat sudah ditemukan, supaya tidak menjadi momok lagi dan menjadi seperti flu biasa. Ini barangnya nggak kelihatan, musuhnya nggak kelihatan. Ini nano kayak debu saja tapi bisa mematikan banyak orang," terangnya.

Machfud mengucapkan kembali rasa keprihatinannya dengan kondisi seperti ini, termasuk ke pelaku UMKM.

"Prihatin pada kondisi ini, prihatin khususnya kepada UMKM. Pelaku usaha mikro kecil menengah juga harus mendapatkan perhatian pemerintah. Pemerintah punya kewajiban untuk bisa memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak. Saya berharap betul pemerintah segera membagikan bantuannya, apalagi bantuan itu dari masyarakat," paparnya.

"Masyarakat yang memberi itu juga berharap kapan barangku diberikan kepada masyarakat. Ada bantuan dari Presiden. Ada bantuan dari Pemprov. Ada bantuan dari Menteri Sosial. Tapi saya menyadari pasti tidak akan mencukupi, karena yang membutuhknya juga banyak," tambahnya.