Pixel Codejatimnow.com

Wabah Virus Corona

Semua Jenjang Pendidikan di Jatim Diliburkan, UN SMA/SMK Tetap Digelar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin jumpa pers kewaspadaan Virus Corona
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin jumpa pers kewaspadaan Virus Corona

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya memutuskan semua jenjang dan jenis pendidikan di Jatim belajar di rumah (libur) mulai 16 hingga 29 Maret 2020. Khusus Ujian Nasional (UN) SMK tetap dilaksanakan di sekolah.

Salah satu poin itu tertera dalam surat Gubernur Jatim Nomor: 420/1780/101.1/2020 tentang 'Peningkatan Kewaspadaan terhadap Corona Virus Disease (Covid-19) di Jawa Timur'.

Surat yang ditandatangani Gubernur Khofifah itu ditujukan kepada seluruh bupati dan walikota se Jatim, kepala instansi vertikal di Jatim, pimpinan lembaga dan pelatihan kedinasan di Jatim serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

"Khusus untuk SMK dan SMA kelas XII yang akan mengikuti ujian nasional (SMK mulai tanggal 16-19 Maret 2020, SMA mulai tanggal 30 Maret-2 April 2020) tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan memperhatikan berbagai prosedur kesehatan yang telah ditentukan," terang Gubernur Khofifah dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Minggu (15/3/2020) malam.

Menurutnya, keputusan itu diambil sehubungan dengan penyebaran Covid 19 yang terus meningkat dan menimbulkan korban jiwa serta kerugian material yang lebih besar yang berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi World Health Organization (WHO) telah menyatakan Covid 19 sebagai pandemik.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

"Kita ingin para orangtua terlibat langsung untuk bisa memberikan monitoring dalam proses belajar di rumah yang tetap terkoordinasikan oleh sekolah. Karena pihak sekolah memberikan tugas dan tugas itu akan dilaporkan kepada sekolah masing-masing," tuturnya.

Pada saat pelaksanaan UN nanti, Gubernur Khofifah meminta setiap kepala cabang dinas pendidikan serta MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) untuk segera mengkoordinasikan bahwa jarak di antara bangku minimal satu meter.

"Dan kita minta disiapkan cuci tangan dengan posisi air yang mengalir supaya semuanya bisa termonitor dan memastikan bahwa mereka dalam keadaan bersih dalam mengikuti ujian dan ruangan dalam keadaan bersih," ungkapnya.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Gubernur Khofifah menambahkan, satuan pendidikan juga diminta untuk menunda pelaksanaan kegiatan pertukaran pelajar.

"Baik keluar maupun ke dalam negeri, termasuk study tour," tandasnya.