Pixel Codejatimnow.com

Hore! Sekolah Tanggap Darurat untuk Siswa SDN Gentong Siap Dipakai

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo meresmikan ruang kelas belajar sementara untuk para siswa SDN Gentong
Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo meresmikan ruang kelas belajar sementara untuk para siswa SDN Gentong

jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan dan Kementrian PUPR meresmikan 6 bangunan ruang kelas belajar sementara (RKBS) untuk para pelajar SDN Gentong, yang sebelumnya ambruk dan atapnya menimpa sejumlah siswa hingga membuat dua siswa tewas.

"Alhamdulillah dalam waktu 23 hari, SD tanggap darurat untuk SDN Gentong bisa terbangun. Yang pasti ini untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar," jelas Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, Rabu (29/1/2020).

Lantaran hanya berjumlah 6 kelas, maka hanya kelas 4A, 4B, 5A, 5B, 6A dan 6B yang bisa menempati RKBS SD Tanggap Darurat, dengan pertimbangan semakin dekatnya waktu ujian. Sedangkan siswa kelas 1A, 1B, 2A, 2B, 3A dan 3B, tetap menempati gedung Madrasah Diniyah Al-Ghofuriyah.

Saat ditanya kapan pelaksanaan pembangunan kelas selanjutnya, Teno menegaskan telah berkoordinasi dengan kementerian perihal teknisnya. Namun saat ini, pemkot masih berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, perihal perkembangan proses penyelidikan kasus tersebut.

Baca juga: 

"Karena sempat kita sounding ke kementerian. Jika kementerian sanggup membangun kembali semua gedung SDN Gentong pada 2020 ini, asal permasalahan hukumnya selesai," paparnya.

Teno menegaskan bila pihaknya terbuka dan menghormati proses hukum tersebut.

Baca juga:
Dua Terdakwa Ambruknya SDN Gentong Pasuruan Divonis 3 Tahun Penjara

"Kita menghormati proses yang dilakukan aparat penegak hukum. Apapun proses hukum yang dilakukan, kami selaku perwakilan Pemkot Pasuruan menghormati dan tetap mendukung pelaksanaan penyelidikan," tambahnya.

Apakah ada dorongan dari Pemkot Pasuruan agar aparat penegak hukum cepat mengumumkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut, Teno mendukungnya.

"Tetap ada step by step dalam melakukan proses penyelidikan dan kita menghormati proses itu. Tetap kita tunggu," pungkasnya.

Baca juga:
Tanpa Pengacara, 2 Terdakwa Ambruknya SDN Gentong Ikuti Sidang Perdana

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Gentong Endang Ganefa menyebut, terbangunnya 6 kelas RKBS dan dua toilet itu membuat kegiatan belajar mengajar kembali normal. Meski tidak ada ruang khusus guru atau ruangan kepala sekolah, hal itu tidak menjadi hambatan.

"Yang kita dahulukan ini anak-anak. Kita tidak butuh (ruangan). InsyaAllah besok siswa kelas 4, 5, 6 menempati ruang kelas ini, rencananya sampai satu tahun," ungkap Endang.

Terkait dugaan terjadinya kasus korupsi dalam rehab empat ruangan kelas SDN Gentong pada 2012, yang kemudian ambruk dan menewaskan dua korban pada 5 November 2019 itu, masih terus diselidiki kepolisian.