Pixel Codejatimnow.com

Cegah Balita Stunting, Istri Bupati Nur Arifin Bagikan Susu

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Bramanta Pamungkas
Novita bagikan susu pada balita di Trenggalek
Novita bagikan susu pada balita di Trenggalek

jatimnow.com - Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad membagikan susu pada balita yang dinyatakan stunting di Desa Kayen, Kecamatan Karangan.

Data ini sesuai dengan pendataan terpadu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek.

Kasus gagal tumbuh atau stunting memang menjadi isu strategis yang menjadi konsen utama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek.

Novita Hardini mangetakan kasus stunting di Trenggalek pada umumnya mengalami penurunan yang signifikan.

"Sesuai dengan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, di Kayen tahun 2018 kemarin terdapat 17 kasus stunting sedangkan tahun 2019 ini sudah mengalami penurunan menjadi 15 kasus," ujarnya, Senin (25/11/2019).

Istri Bupati Trenggalek ini tidak menampik bawasanya kasus stunting ini belum semuanya terselesaikan. Makanya dalam kesempatan kegiatan ini wanita cantik ini mengajak peran semua pihak pemerintah, lingkungan keluarga dan desa dalam penanganan stunting.

Baca juga:
Sub PIN Polio di Ponorogo Berhasil Lampaui Target, Ini yang Dilakukan Dinkes

Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Esti Ayu mengatakan dari hasil bulan timbang Agustus 2018, angka stunting di Trenggalek sebanyak 5.578 anak atau 14.98 persen.

Sedangkan untuk tahun 2019 sampai bulan Agustus mengalami penurunan menjadi 4.957 anak atau 13.39 persen.

Sedangkan di Kecamatan Karangan dari 12 desa yang ada jumlah stunting sebanyak 376 anak (15.16 persen) sedangkan tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 295 anak (12.55 persen).

Baca juga:
Miris, Satu Balita Terdeteksi Terkena HIV di Ponorogo

Untuk Desa Kayen di tahun 2018 jumlah stunting 17 anak (22.37 persen) dari total 76 anak di Desa Kayen. Sedangkan tahun 2019 turun menjadi 15 anak (19.74 persen).

"Penurunan angka ini akan ditingkatkan lagi dengan beragam program yang sudah disiapkan," pungkasnya.