Pixel Codejatimnow.com

Warga Madiun Temukan Ribuan Keping Uang Koin Kuno

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Ribuan keping uang koin kuno ditemukan warga Madiun
Ribuan keping uang koin kuno ditemukan warga Madiun

jatimnow.com - Warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun geger setelah Sumiran warga desa menemukan  ribuan keping koin uang kuno yang diduga merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ngadirejo, tepatnya di petak 116.

"Saat itu Sumiran mencangkul di lokasi untuk ditanami ketela dan cangkulnya membentur benda keras. Setelah diperiksa, ternyata benda itu adalah sebuah kendit berisi uang kuno," kata Kapolsek Wonoasri, AKP Muslich Bawani, Jumat (8/11/2019).

Ia menjelaskan, koin uang kuno yang ditemukan tersebut berbahan logam dengan berbentuk lingkaran dengan adanya lubang kotak di tengahnya.

Secara fisik, bentuk koin uang kuno masih utuh namun sudah berkarat dan berwarna kehijauan seperti tertutup lumut.

"Setelah digosok, warnanya kekuning-kuningan. Ada bentuk seperti lambang namun tidak ada yang menunjukkan huruf atau angka," jelasnya.

Setelah ditimbang, ribuan koin uang kuno memiliki berat sekitar 5 kilogram.

Baca juga:
Warga Sidoarjo Temukan Situs Bersejarah saat Gali Sumur di Belakang Rumah

Menurutnya, penemuan koin uang kuno ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya pada sekitar tahun 2018 juga ditemukan serupa dengan lokasi yang berjarak hanya sekitar dua meter dari lokasi penemuan kali ini.

Saat ini, koin uang kuno tersebut disimpan di rumah Sumiran sambil menunggu tim ahli dari BPPP Trowulan, Mojokerto.

"Saran dari Trowulan dan kabupaten, disimpan di tempat penemunya," ujarnya.

Baca juga:
Batu Andesit Ditemukan di Situs Pendharmaan Mahesa Cempaka Mojokerto

Kasi Cagar Budaya Kabupaten Madiun, Sugino mengatakan pihaknya akan ke lokasi untuk memastikan koin uang kuno tersebut.  Saat ini dirinya belum bisa menyebutkan bahwa benda tersebut merupakan peninggalan dari jaman kerajaan mana.

Nantinya, temuan tersebut akan di data, disurvey, dicatat dan dilaporkan ke bupati serta diteruskan ke BPTB Trowulan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim.

"Baru setelah itu, tim dari Trowulan akan turun melakukan survey ke lapangan. Setelah itu nanti akan diketahui benda tersebut peninggalan jaman kerajaan apa. Kami sudah koordinasi dengan Trowulan atau provinsi, hasilnya nanti dikirim," katanya.