Pixel Codejatimnow.com

Batu Andesit Ditemukan di Situs Pendharmaan Mahesa Cempaka Mojokerto

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Penampakan batu andesit yang ditemukan di Situs Pendharmaan Mahesa Cempaka Mojokerto
Penampakan batu andesit yang ditemukan di Situs Pendharmaan Mahesa Cempaka Mojokerto

jatimnow.com - Sebuah batu andesit berbentuk lonjong ditemukan di sisi barat makam Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

"Batu yang merupakan komponen dari candi ini ditemukan di sisi barat makam Desa Kumitir. Batu candi ini merupakan bagian dari pipi tangga candi yang diperkirakan Kumitir," kata Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho, Rabu (15/4/2020).

"Kita duga sebelumnya, hipotesis kita bahwa candi berada di area pemakaman Desa Kumitir, sesuai dengan hipotesis kita bahwa di pemakaman Desa Kumitir ini ada candi tempat pendharmaan dari Mahesa Cempaka yang merupakan kakek dari Raden Wijaya," tambah Wicaksono.

Batu andesit berukuran panjang 130 sentimeter dengan lebar 1 meter dan tinggi 1 meter itu menguatkan ada candi di area pemakaman.

Batu andesit yang ditemukan di Situs Pendharmaan Mahesa Cempaka MojokertoBatu andesit yang ditemukan di Situs Pendharmaan Mahesa Cempaka Mojokerto

"Batu andesit yang berasosiasi atau berhubungan dengan talud (penahan tanah) yang ditemukan pada Oktober 2019 lalu juga ditemukan batu komponen candi yang berserakan lepas. Talud ini mengelilingi candi. Kami berasumsi bahwa candi yang ada di area pemakaman ini cukup besar," jelasnya.

Masih kata Wicaksono, candi yang ada di area pemakaman berdiri dari masa Kerajaan Singasari yang terus dipuja atau digunakan dan direhabilitasi di masa Majapahit.

"Dalam Negara Kertagama para raton juga disebutkan candi pendharmaan Mahesa Cempaka berada di sisi timur dari Kota Raja Majapahit. Berarti di sini memang timur atau ujung timur yang ditandai candi pendharmaan Mahesa Cempaka," ungkapnya.

Singasari dan Majapahit masih satu keturunan genelogi atau masih satu darah dan tetap dipuja pada masa Majapahit.

"Menariknya di situs Kumitir ini pendharmaan Mahesa Cempaka ini menjadi bagian dari Kota Raja Majapahit. Abad ke 13 dibangun, 1286 meninggal kemudian di dharmakan di Kumitir dan dalam beberapa kitab kuno disebutkan tadi memang dijadikan bagian dari Majapahit. Di negara kertagama para raton disebutkan kumeter nama itu kemudian jadi Kumitir," pungkasnya.