Pixel Codejatimnow.com

Siswa SMA Pelajari Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Tulungagung

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Seorang guru fisika menjelaskan secara ilmiah fenomena hari tanpa bayangan
Seorang guru fisika menjelaskan secara ilmiah fenomena hari tanpa bayangan

jatimnow.com - Para siswa SMAN 1 Tulungagung belajar fisika melalui fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi. Mereka berdiri di tengah lapangan untuk memastikan ada atau tidaknya bayangannya.

Sesuai data dari BMKG, fenomena kulminasi mengalami puncaknya di Tulungagung pada hari ini, pukul 11.18 Wib, Senin (14/10/2019). Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh para siswa untuk mempelajari langsung kejadian itu.

Kepala Sekolah SMAN 1 Tulungagung Agus Joko Santoso menjelaskan, siswa langsung diajak untuk mengamati proses fenomena kulminasi itu. Proses pembelajaran di luar kelas ini dilakukan agar siswa mengerti langsung dan bisa memahami penyebab terjadinya fenomena tersebut, didampingi oleh guru mata pelajaran fisika.

"Jadi siswa mendapat pengalaman langsung karena fenomena ini tidak terjadi setiap hari," ujar Joko.

Para siswa berdiri di lapangan untuk merasakan dan memperlajari hari tanpa bayangan di TulungagungPara siswa berdiri di lapangan untuk merasakan dan memperlajari hari tanpa bayangan di Tulungagung

Baca juga:
Bupati Ikfina Rangkul Pelajar Mojokerto dengan Gemoy!

Proses pembelajaran ini tidak hanya dilakukan di luar sekolah. Di dalam kelas, guru juga kembali menerangkan lebih rinci mengenai penyebabnya.

Wahyu Dwi, Guru Fisika SMAN 1 Tulunggaung menggunakan bola dunia untuk memberikan pemahaman siswa. Menurutnya, peristiwa itu terjadi karena kemiringan sumbu rotasi bumi terhadap bidang ekliptika. Letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat peristiwa ini bisa terjadi dua kali dalam setahun.

"Jadi ini bukan merupakan hal yang mistis dan bisa dijelaskan kepada siswa dengan ilmiah," paparnya.

Baca juga:
Pelaku Begal Payudara di Ponorogo Berhasil Ditangkap, Ternyata Masih Pelajar

Salah seorang siswa, Imas Sekar mengaku bisa langsung memahami penjelasan yang diberikan oleh guru, karena disertai praktik. Sebelumnya siswa kelas XII ini belum memahami proses dan penyebab hilangnya bayangan tersebut.

"Jadi lebih paham, tadi juga ada praktik sehingga bisa mengerti langsung penyebabnya," pungkasnya.