Pixel Codejatimnow.com

Cerita Ketika Mantan Kapolda Jatim Menjenguk KH Fuad Amin

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Mantan Bupati Bangkalan, KH Fuad Amin Imron (foto: liputan6.com)
Mantan Bupati Bangkalan, KH Fuad Amin Imron (foto: liputan6.com)

jatimnow.com - Mantan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menyampaikan belasungkawa dan prihatin atas wafatnya Bupati Bangkalan periode 2003-2012 KH Fuad Amin Imron.

"Innalillahi wainna illaihiroji'un," ucap Machfud Arifin, Senin (16/9/2019) malam.

Machfud mengaku kaget mendengar kabar meninggalnya Fuad Amin. Sebab dirinya sempat menjenguk Fuad tiga hari lalu sebelum Fuad meninggal.

"Sungguh prihatin dan menganggetkan. Pada Jumat, saya menjenguk beliaunya. Di sana masih bercanda-canda," ungkapnya.

Meski Fuad Amin saat itu bercanda, namun Machfud melihat bahwa tubuh Fuad terlihat kekar dengan wajah pucat.

Baca juga:  

Baca juga:
Kenangan Bersama KH Fuad Amin Tiga Hari Sebelum Tutup Usia

"Mukanya pucat seperti sakit, tapi masih bercanda. Sungguh mengagetkan buat saya. Sungguh prihatin. Kita doakan, semoga beliaunya diterima disisiNya. Keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ungkap Machfud.

"Walaupun bagaimana, beliau pernah memimpin Bangkalan. Orang tidak terlepas dari kekhilafan. Pertanggungjawabannya sudah dilakukan," tambahnya.

Fuad Amin memang sudah tercatat menjadi Waga Binaan Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo sekitar 10 bulan atas kasus korupsi. Selama di Lapas Porong, Fuad Amin menjalani rawat inap sebanyak tujuh kali di rumah sakit. Lima kali di RSUD Sidoarjo dan dua kali di RSU dr Soetomo Surabaya.

Baca juga:
Jenazah KH Fuad Amin Disalatkan Ribuan Warga di Masjid Agung Bangkalan

Pada rujukan terakhir ke RSUD Sidoarjo, yaitu 7 September 2019, Fuad Amin diopname di Ruang Anggrek GDH lantai 3, dengan diagnosa penyakit jantung, paru-paru dan urologi. Karena pertimbangan medis, pada tanggal 14 September 2019, Fuad Amin dirujuk oleh RSUD Sidoarjo ke RSU dr Soetomo, Surabaya dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 Wib, Senin (16/9/2019).

"Sungguh memprihatinkan. Ini menjadi pembejaran semuanya," tuturnya.