Pixel Codejatimnow.com

Cerita Perjuangan Mbah Miratun Merawat Tiga Saudaranya yang Sakit

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Mbah Miratun merawat ketiga saudaranya di rumahnya di Dusun Keyen, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo
Mbah Miratun merawat ketiga saudaranya di rumahnya di Dusun Keyen, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo

jatimnow.com - Meski hidup dalam keprihatinan, Mbah Miratun (60) dengan sabar dan tekun merawat tiga saudaranya yang menderita sakitnya masing-masing di rumahnya di Dusun Keyen, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

Mbah Miratun merawat tiga saudaranya itu di rumah berukuran 8x7 meter. Rumah itu hanya berupa tanah lempung. Bahkan rumah itu hanya ada penerangan dua bola lampu yang dinyalakan bila malam telah datang.

"Yang berbaring namanya Mesinem, lalu yang di belakang saya Legi. Dan terakhir yang tidur di kursi itu Sarmon," kata Mbah Miratun, Jumat (2/8/2019).

Mbah Miratun menjelaskan, ketiga saudaranya itu semua sakit. Kakaknya Sarmon mengalami kebutaan, sehingga sehari-harinya hanya bisa tidur dan terkadang mencari rumput di ladang, itupun seadanya.

Sedangkan adiknya Masinem mengalami lumpuh dan tuna wicara. Sementara Legi adiknya, mengalami kelainan pada fisiknya. Akan tetapi, Legi lah yang tiap hari membantunya mengangkat Masinem dari dalam rumah ke teras.

Kondisi rumah Mbah MaritunKondisi rumah Mbah Maritun

Ia mengaku sudah merawat ketiga saudaranya itu puluhan tahun. Namun dirinya tidak mengingat sejak tahun berapa. Yang ada dalam ingatannya yaitu pada tahun 90-an, kedua orang tuanya sudah tiada. Dirinya hanya dititipi ketiga adiknya yang mengalami sakit tersebut.

Baca juga:
Kampung Edukasi Antar Pemuda Lamongan Juarai Wirausaha Berprestasi Kemenpora

Setiap pagi, Mbah Miratun selalu membawa adiknya Mesinem dari dalam rumah ke teras dibantu Legi. Mesinem dipindah ke teras rumah agar mendapat banyak sinar matahari.

Setelah rutinitas paginya selesai, Mbah Miratun lalu mencari rumput bersama sang kakak. Sebab oleh tetangganya, ia dititipi kambing.

"Pokoknya saya hidupi kambing ini sampai besar. Kalau laku dijual, uangnya dibagi dua sama tetangga yang punya kambing. Uangnya nanti saya belanjakan seperti beras atau lainnya," tuturnya.

Baca juga:
Berjualan Bakso Tak Halangi Hesti Raih Gelar Sarjana dengan Beasiswa Penuh Untag Surabaya

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo Sumani mengatakan bahwa pihak pemerintahan sudah memberikan berbagai bantuan terhadap Miratun dan tiga saudaranya.

Sumani menyebut bahwa Miratun dan Legi merupakan binaan rumah kasih sayang di Desa Krebet. Di rumah kasih sayang tersebut, Miratun dan Legi dilatih membuat kemoceng untuk kemudian dijual.

"Nah hasil penjualan itu uangnya dikembalikan kepada mereka," tambah Sumani.