Pixel Codejatimnow.com

Proyek Transportasi Gerbangkertasusila, Wagub Emil: Tunggu Perpres

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Wagub Emil
Wagub Emil

jatimnow.com - Proyek integrasi transportasi Gerbangkertasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan) ternyata tidak bisa langsung direalisasikan. Pemprov Jatim menunggu Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak mengatakan bahwa harmonisasi proyek Gerbangkertasusila sudah dilakukan antara Pemprov Jatim dengan pemerintah pusat. Namun, Pemprov Jatim masih menunggu Perpres agar bisa merumuskan master plan proyek ini.

"Sebentar lagi ada Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Gerbangkertasusila sudah bisa diterbitkan. Akan menjadi dasar merumuskan master plan sektoral. Termasuk transportasi, pengawasan di situ baru punya pendanaan yang mumpuni untuk mengembangkan kawasan Gerbangkertasusila," kata Emil, Selasa (17/7/2019).

Ia menyebut salah satu realisasi integrasi kawasan Gerbangkertasusila sudah nampak. Seperti Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) yang mulai menyambung dari Tol Bandara Juanda ke Jembatan Suramadu.

"Tapi tadi kita ngomong ada ring road, nyambungin tol dari Bandara Juanda ke Suramadu itu kan strategis. Kemudian batas Tol Gresik ke Suramadu. Kalau sudah melingkar itu sudah jelas kita bisa memisahkan transportasi jarak pendek dan jauh," ujarnya.

Terkait pengadaan transportasi di jalur tersebut, Emil belum bisa menjelaskannya secara merinci. Pasalnya, masih harus dibahas secara mendalam bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Yang disetujui Kemenhub yaitu optimalisasi existing relnya dulu. Kalau itu optimum keberadaan LRT atau kereta urban (komuter) nantinya implementary," jelasnya.

Baca juga:
Menjelajah Kota Dengan Feeder Wirawiri Suroboyo

Emil mengaku pihak Pemprov Jatim telah bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Dalam pertemuan tersebut Risma juga ingin menyelaraskan program Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

"Intinya Bu Wali (Risma) mendukung adanya publik transportasi. Kalau sudah klop ada solusi. Salah satunya bagaimana mengoptimalkan jaringan kereta bukan intra Surabaya saja, bahkan sampai Pasuruan sekalian," tambahnya.

Saat ditanya terkait target, Emil mengatakan memasuki 2020 terkait Gerbangkertasusila harus mulai dikerjakan. Misalnya study enginering transportasi massal hingga pembenahan kawasan Kali Lamong dan Bengawan Solo yang rawan banjir.

Baca juga:
Transportasi Umum di Jombang Kritis, Sub Terminal Ngoro Mati Suri

"Tantangan utamanya banjir di Kali Lamong dan hilir Bengawan Solo. Artinya apa yang sudah diprogramkan oleh BBWS dimajukan ke 2020, jangan diundur. Karena itu nanti kawasan Gerbangkertasusila," pungkasnya.