Pixel Codejatimnow.com

Aksi Pria Pamerkan Alat Kelamin di Mojokerto Terekam CCTV

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Penampakan pria yang pamer alat kelamin di Mojokerto terekam CCTV
Penampakan pria yang pamer alat kelamin di Mojokerto terekam CCTV

jatimnow.com - Aksi seorang pria yang memamerkan alat kelaminnya di Mojokerto terekam CCTV. Pria itu memamerkan alat kelaminnya di hadapan AR, salah satu siswi SMA di Mojokerto.

Pria itu beraksi di depan AR pada Rabu (20/02/2019) lalu saat AR pulang sekolah. Ayah korban, MZ menyebut, kejadian berlangsung terjadi ketika anaknya berjalan kaki menuju rumahnya di Perumahan Kecamatan Sooko, Mojokerto.

"Pria itu membuntuti anak saya. Usianya sekitar 30 hingga 35 tahun, menggunakan motor Yamaha Mio warna hitam, baju hitam, helm hitam, berperawakan agak gemuk," jelas MZ saat ditemui di rumahnya, Selasa (05/03/2019).

Menurut MZ, awalnya pria itu bertanya nama jalan kepada anaknya. Tanpa curiga, anaknya spontan menjawab pertanyaan pria tersebut. Setelah menjawab pertanyaan, anaknya meneruskan langkahnya menuju rumahnya. Namun, anaknya tidak menyangka jika dirinya dibuntuti pelaku.

Pelaku yang saat itu masih menaiki sepeda motornya tiba-tiba menunjukkan alat kelaminnya kepada korban. Tidak hanya itu, pelaku juga memainkan alat kelaminnya tersebut.

"Anak saya tidak menghiraukan tapi dibuntuti terus. Lalu anak saya disalip, anak saya takut karena dipanggil pelaku. Pelaku tetap mengeluarkan alat kelaminnya," tambah MZ.

Baca juga:
Polres Kota Batu Kejar Pelaku Eksibisionis terhadap Wanita Pengendara Motor

Melihat itu, korban mempercepat langkahnya dan langsung masuk ke rumahnya dan setelah itu, pelaku kabur.

"Ketika anak saya masuk, pelaku langsung putar balik dan sempat melihat ke arah kamera CCTV dengan tertawa," tukas MZ.

MZ menyebut jika anaknya saat ini mengalami trauma akibat perbuatan pelaku. Meski begitu, MZ belum melaporkan tindakan pelecehan seksual yang diterima oleh anaknya itu ke polisi.

Baca juga:
Geger Pria Tua Pamer Mr P di Kota Malang

"Jika bukti ini cukup, kami segera bermusyawarah dengan keluarga serta RT dan jika perlu kami akan melapor," pungkasnya.