Pixel Codejatimnow.com

Hanya 8,8% Warga Surabaya yang Tidak Puas Kinerja Wali Kota Risma

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

jatimnow.com - Kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini banyak membuat perubahan di Kota Surabaya yang lebih baik. Namun untuk penerus Wali Kota Risma masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan.

Berdasarkan riset yang dirilis oleh Surabaya Survey Center (SSC), mayoritas responden merasa puas terhadap pola kerja dari Wali Kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu.

"Sebanyak 78,4 persen responden mengaku puas dengan kinerja Pemerintah Kota Surabaya di bawah kendali Wali Kota Risma. Hanya 8,8 persen yang merasa tidak puas dengan 12,8 persen undecided voters,” kata peneliti SSC, Ikhsan, Rabu (9/1/2019).

Meski demikian, menurut Ikhsan bukan berarti pola kepemimpinan dan program yang dilakukan oleh Wali Kota Risma dapat berjalan dan diterima dengan mulus. Beberapa hal perlu menjadi perhatian.

"Di riset yang kami lakukan juga menunjukkan bahwa masih ada PR besar bagi Pemkot Surabaya setelah masa jabatan Wali Kota Risma habis. Salah satunya, katakan saja, terkait banjir,” tegas Ikhsan. Demikian pula macet.

Hasil survei yang dirilis oleh SSC berdasarkan pada survei yang dilaksanakan mulai 20-31 Desember 2018 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya.

Riset yang dilakukan menggunakan 1000 responden melalui teknik stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih sebanyak 3,1 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Macet dan banjir, seringkali menjadi keluhan utama bagi masyarakat Kota Surabaya. Banjir dan macet, menjadi pembenahan yang perlu segera diberi solusi bagi para responden.

20,5 persen responden memandang hal itu (banjir dan macet) perlu untuk diperhatikan bagi Wali Kota Surabaya yang akan datang.

Di posisi kedua, 18,2 persen responden menganggap bahwa pembangunan infrastruktur perlu untuk menjadi fokus pembangunan. Infrastruktur ini, menurut mereka.

"Terutama jalan,” kata peneliti SSC, Elis Yusniawati.

Sektor kriminalitas pun, lanjut Elis, juga menjadi sorotan bagi responden.

"14,6 persen responden menganggap ini sebagai PR Pemkot Surabaya," jelasnya.

Baca juga:
Tak Kapok 2 Kali Dibui, Pria di Surabaya Kembali Kepergok Curi Kotak Amal

“Di posisi keempat, akses bantuan pendidikan dan pengobatan gratis dianggap 13,8 persen responden sebagai hal yang butuh perhatian. Lalu sebanyak 10 persen menyatakan perlu adanya perhatian di sektor lapangan kerja,” tambah Elis.

Menariknya, meskipun sudah dikenal sebagai Kota Taman, Elis turut memaparkan jika 7,5 persen responden menganggap masalah kebersihan dan keindahan kota masih menjadi PR bagi Pemkot Surabaya.

Baca juga:
Penderita Hipertensi dan Diabetes di Surabaya Meningkat usai Lebaran

“Selain itu, masih ada 2,6 persen yang menjawab lain-lain dan 12,8 persen menjawab tidak tahu atau bahkan tidak menjawab,” pungkasnya.