Pixel Codejatimnow.com

Polisi Kirim Bantuan Air untuk Wilayah Kekeringan di Tulungagung

Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar secara simbolis menyerahkan bantuan air bersih pada warga
Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar secara simbolis menyerahkan bantuan air bersih pada warga

jatimnow.com - Polres Tulungagung mendistribusikan bantuan air bersih di dua Kecamatan yang termasuk dalam wilayah rawan bencana kekeringan.

Musim kemarau panjang yang terjadi tahun ini, membuat ribuan warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tulungagung kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih.

Sumur dan sumber air yang selama ini mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, debitnya berkurang dan tinggal menyisakan air keruh saja.

Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar mengatakan, rencananya sebanyak 20 mobil tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter, akan didistribusikan ke empat desa di Kecamatan Kalidawir dan satu desa di Kecamatan Tanggunggunung.

"Untuk wilayah Kecamatan Kalidawir kami akan memberikan bantuan di Desa Winong, Kalibatur, Rejosari dan Banyurip. Sedangkan di wilayah Kecamatan Tanggunggunung, di Desa Pakisrejo, " ujarnya, Minggu (04/11/2018).

Tidak hanya memberikan bantuan distribusi air bersih, Polres Tulungagung juga membantu pembangunan tandon air di sejumlah wilayah rawan kekeringan.

Baca juga:
Kemarau Panjang, Produksi Garam Capai 311 Ribu Ton

Tandon air ini nantinya akan berfungsi sebagai penampung air bersih, yang bisa digunakan oleh masyarakat saat menghadapi musim kemarau.

Tandon tersebut juga akan difungsikan untuk menampung bantuan air bersih untuk disalurkan ke masyarakat. "Mereka ini kan saudara kita juga, ya ikut meringankan beban buat mereka" tuturnya.

Sementara itu Camat Tanggunggunung, Wahid Masrur mengucapkan terimakasih atas bantuan air bersih ini.

Baca juga:
Masuk Musim Hujan, 81 Desa di 17 Kecamatan di Lamongan Masih Alami Kekeringan

Berdasarkan data yang dimilikinya, pada tahun ini Desa Pakisrejo yang ada di Kecamatan Tanggunggunung menjadi desa dengan dampak kekeringan paling parah.

Setidaknya terdapat 120 kepala keluarga (KK) di desa tersebut yang mengalami kekeringan pada musim kemarau ini. "Bantuan ini sangat berharga bagi masyarakat kami," pungkasnya.