Pixel Codejatimnow.com

Mantab, Pelestari Reog Bisa Kuliah Gratis di Universitas Brawijaya

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.

 

jatimnow.com - Perhatian terhadap pelestarian kesenian Reog terus meluas. Tidak hanya pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo saja yang berusaha melestarikan.

Buktinya, Universitas Brawijaya (UB) Malang, menaruh perhatian lebih dalam pelestarian kesenian Reog. Salah satu universitas terbaik di Indonesia itu, memberi kesempatan bagi siswa-siswi di Ponorogo yang punya keahlian khusus dalam kesenian reog.

"Jadi yang bisa menari reog, entah itu Bujang Ganong, bisa membawakan dadak merak, Jathilan, atau lainnya masuk UB gratis. Dan itu sudah dua tahun lalu dimulai," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, kepada jatimnow.com.

Yang luar biasanya, lanjut ia, UB memberi jalur khusus di semua jurusan. Tidak hanya jurusan kesenian. Siswa yang mempunyai keahlian bisa menjadi mahasiswa di semua jurusan.

"Ada banyak kok siswa Ponorogo yang mendapat kesempatan itu. Mereka tidak masuk jurusan kesenian. Ada yang di teknik, kedokteran, sosial atau lainnya," terang bapak tiga orang anak ini.

Ipong menjelaskan, selama dua tahun, sudah mulai dimanfaatkan siswa asal Ponorogo. Namun belum terlalu maksimal.

"Kuotanya banyak sebenarnya. Tapi di 2016 yang memanfaatkaannya hanya 14 orang. Dan di 2017 lalu ada 17 orang. Mungkin 2018 bisa bertambah," kata Ipong.

Baca juga:
Tuai Polemik, Mutasi Jabatan Pemkab Ponorogo Sah atau Tidak?

Hasilnya, lanjut ia, juga luar biasa. Mereka yang diterima sebagai mahasiswa di UB juga melestarikan keseniannya. Ikut dalam Unit Kegiatan Siswa (UKM) Kesenian Reog.

UB juga membentuk 2 grup reog dengan biaya sendiri. "Jadi mahasiswanya juga ikut melestarikan. Tidak hanya belajar. Grupnya juga diikuti mahasiswa dari daerah lain," bebernya.

Mereka, lanjut ia, tidak main-main untuk melesat kesenian reog. Bahkan memiliki dua dada merak. "Tahun lalu saya beri satu dadak merak juga. Jadi sekarang mereka punya tiga," katanya.

UB juga membuktikan, 2016 sempat menjadi 10 besar Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP). Dan di 2017 bisa menjadi juara 1 . Mengalahkan puluhan grup lainnya.

Baca juga:
Pesan Kang Giri untuk ASN Ponorogo saat Apel Perdana usai Lebaran

Ipong pun mengaku, perhatian dari Pemkab Ponorogo juga mulai diwujudkan. Termasuk mewacanakan memberi beasiswa terhadap siswa yang masuk UB melalui jalur khusus tersebut.

"Akan kami pikirkan mereka yang melestarikan reog. Mereka bisa masuk UB tanpa tes. Tapi juga harus dipikirkan biaya mereka di Malang dan selama kuliahnya," pungkasnya.

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Erwin Yohanes