Pixel Codejatimnow.com

Warga Mojokerto Temukan Benda Sejenis Sarkofagus di Persawahan

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Khilmi Sabikhisma Jane
Benda Sejenis Sarkofagus yang diduga peninggalan sejarah.
Benda Sejenis Sarkofagus yang diduga peninggalan sejarah.

jatimnow.com - Warga Dusun Sambeng, Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto kembali menemukan benda-benda yang diduga peninggalan sejarah. Kali ini, warga menemukan benda dari batu yang mirip sarkofagus.

Kepala Desa Belahan Tengah Senedi mengatakan, warga menemukan benda dari batu sejenis sarkofagus ini di area persawahan warga, tepatnya di belakang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Belahan Tengah, Senin, (8/10/2018).

“Benda itu awalnya hanya kelihatan batu kecil, warga yang tahu akhirnya penasaran, lalu digali sedikit. Setelah diangkat kok bentuknya seperti lesung gitu,” kata Senedi, Jumat (12/10/2018).

Benda tersebut kemudian disimpan warga di punden yang lokasinya tidak jauh dari lokasi penemuan. “Sudah kami simpan, nanti nunggu BPCB agar dicek dulu,” katanya.

Senedi menambahkan, sebelum menemukan benda sejenis sarkofagus itu, warga Dusun Sambeng, Desa Belahan Tengah sempat menemukan batu bata kuno dan dinding batu bata kuno setinggi dua meter.

Baca juga:
BPK XI Jatim Kaji Tugu Tapal Batas di Kayunan Kediri

“Sekitar sebulan lalu, warga juga menemukan batu bata kuno di sini. Warga juga menemukan dinding batu bata kuno setinggi dua meter. Ada juga potongan tulang dan pecahan guci serta kendi,” jelasnya.

Temuan-temuan itu, lanjut Senedi, saat ini sudah dilaporkan ke BPCB Jawa Timur. Petugas dari BPCB Jawa Timur sudah beberapa kali mendatangi lokasi penemuan dan melakukan pengecekan lokasi.

“Sudah dicek, perkiraannya kalau dilihat dari struktur batu batanya, identik dengan batu bata peninggalan Kerajaan Majapahit seperti yang ada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto,” tambahnya.

Baca juga:
Melihat Tugu Tapal Batas Era Prabu Kertajaya di Kayunan Plosoklaten Kediri

Saat ini, pihak BPCB meminta agar warga setempat menjaga situs-situs tersebut hingga hasil identifikasi BPCB rampung. Setelah itu, baru dilakukan eksplore situs lebih lanjut oleh tim arkeolog BPCB Jatim.

“Kami berupaya menjaga temuan-temuan di desa kami. Sampai saat ini, setiap sore banyak warga yang ingin tahu temuan benda-benda peninggalan sejarah ini, sehingga banyak pengunjung setiap sore,” pungkasnya.