Pixel Codejatimnow.com

Empat Mahasiswa Asing Belajar Airsoft Gun di Surabaya

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Salah satu mahasiswa asing saat mencoba menembak dengan Airsoft Gun,
Salah satu mahasiswa asing saat mencoba menembak dengan Airsoft Gun,

jatimnow.com — Empat mahasiswa asing yang berasal dari Polandia, Yordania dan Azerbaijan menjajal olahraga Airsoft Gun bersama Airsoft Commando Enforcement (ACE) di Pucang Anom Timur I no 35 Surabaya.

Empat mahasiswa yang sedang khursus Bahasa Indonesia di Universitas Airlangga (Unair) itu adalah Klaudia Frost asal Polandia, Batool Amaydeh asal Yordania, dan dua mahasiswa asal Azerbaijan Babek Nasirov dan Tural Shikarli.
Mereka mengikuti latihan menembak mulai dari pengenalan dan fungsi 'senjata' hingga gerak taktis bermain Airsoft Gun.

Klaudia Frost mahasiswa asal Polandia, mengungkapkan ia baru pertama kali berlatih permainan Airsoft Gun itu. Menurutnya, permainan tersebut sangat mengasyikkan dan menggugah kecermatan dalam membidik.

"Saya baru pertama kali ini merasakan bermain tembak-tembakan di dalam ruangan, tadi saya dikenalkan jenis-jenis 'senjata', tapi yang dilatihkan kepada kami itu namanya unit pistol airsoft jenis gas blow back (GBB)," ungkap mahasiswi berambut pirang ini, Sabtu (6/10/2018).

Selain itu, Batool Amaydeh asal Yordania, mengakui sedikit gemetar saat menggenggam GBB, menurutnya ia sama sekali belum pernah menggunakan senjata seperti pistol itu.

"Sebenarnya saat melihat pelatih menggunakan GBB, terlihat sangat sederhana. Tapi setelah saya coba ternyata tak semudah saat melihat. Artinya, saat mencoba di papan target, selalu tidak tepat sasaran," ungkap Batool Amaydeh.

Menurut Batool, bermain Airsoft Gun sangat seru karena selain bisa melatih kelompokan juga dapat memacu adrenalin.

“Keseruan permainan airsoft gun itu, kita berlatih fokus, disiplin, ketika kita sedang memainkan pacuan adrenaline kita naik sehingga efeknya baik untuk jantung, merangsang rasa solidaritas serta sportifitas. Karena tidak ada juri sehingga diri kita sendiri yang menjadi juri,” imbuhnya.

Baca juga:
Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT

Sementara itu, pembina club Airsoft Commando Enforcement (ACE) Stefanus Vinventius mengungkapkan, walaupun sekilas tampak seperti mainan, Airsoft Gun tetap dianggap sebagai replika yakni 1 banding 1, sehingga perlakuannya khusus, tidak seperti mainan biasa.

Namun, tetap ada prosedur yang harus ditaati setiap anggota seperti cara membawa, menggunakan dan menyimpan airsoft gun.

"Untuk teknik permainan dasar sudah ada di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga baik prosedur, penyimpangan, penggunaan dan tata tertib lainnya. Semua usia bisa mengikuti latihan Airsoft Gun, namun usia di bawah 18 tahun maupun yang baru saja berlatih harus ada pendampingan," papar Stevanus.

Baca juga:
Pria asal Nganjuk Ditabrak Polisi di Kediri

Stevanus mengungkapkan saat berlatih kemarin keempat mahasiswa asing itu memang memiliki keinginan untuk berlatih lebih lanjut, artinya sangat tertarik dengan kegiatan club Airsoft Gun.

"Saat latihan kemarin kami kenalkan unit, pakaian taktis seperti rompi pelindung. Selain itu kita ajarkan teknik menembak,” jelasnya.

Usai dikenalkan dengan dasar-dasar bermain Airsoft Gun, empat mahasiswa asing itu juga di diajak untuk tembak reaksi dan diakui Stevanus bahwa kemampu mereka lumayan mumpuni. Namun, masih perlu berlatih terus menerus.

“Ya sebagian dari mereka memang ada yang bisa mengikuti panduan dari kami, tapi jika dibandingkan dengan yang sudah terlatih masih jauhlah. Kita harapkan mereka memiliki keinginan untuk berlatih softgun,” tandasnya.