Pixel Codejatimnow.com

Avanza Disambar KA Mutiara Timur, ini Kesaksian Sang Jukir

Editor : Budi Sugiharto  Reporter : Arry Saputra
Mobil naas saat akan dievakuasi/Foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com
Mobil naas saat akan dievakuasi/Foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com

jatimnow.com - Detik-detik tragedi kecelakaan Mobil Toyota Avanza L 1928 JV yang disambar kereta api di Margorejo, Surabaya disaksikan banyak orang.

Salah satunya adalah Hari, juru parkir (jukir) salah satu minimarket yang ada di sekitar lokasi kejadian. Ia menceritakan apa yang dia saksikan.

"Awalnya mobil itu dari arah Royal Plaza (Jl Ahmad Yani) kan masih lampu hijau, kemudian mobil akhirnya masuk ke area perlintasan kereta api. Karena pas waktu itu palang pintu keretanya belum tertutup," jelas Hari, Jumat (5/10/2018) malam.

Hari melanjutkan, kejadian ini berlangsung sekitar pukul 22.15. Ia mengatakan bahwa kereta yang menyambar mobil tersebut adalah Kereta Api Mutiara Timur.

Menurut dia, setelah mobil warna putih itu masuk perlintasan seketika tersambar kereta api dan menghantam sepeda motor yang ada di belakangnya.

"Posisi pintu udah mau nutup, pas tabrakan pintu baru nutup dengan sempurna. Yang sepeda motor 1 dan di mobil ada 3 orang umi abah sama anak kecil itu tadi," ujarnya.

Baca juga:
Ambulans Angkut Pegawai Puskesmas Halal Bihalal di Tulungagung Terguling

Hari mengenang detik-detik ketika bersama warga hendak menolong korban yang ada di dalam mobil.

Namun niatnya diurungkan. Ia mengaku tidak tega melihat kondisi korban yang duduk di depan. Dua orang dalam posisi terjepit.

Akhirnya dia meninggalkan lokasi kejadian dan meminta orang lain untuk menolong.

Baca juga:
Polisi Tindak 20 Bus Ngeblong di Kota Kediri, Didominasi Harapan Jaya

"Aku mau ngangkat gak mentolo ngaleh ae (nggak tega pergi saja) minta tolong orang-orang. Kondisi korbannya kejepit, anaknya ada di belakang yang dihantam di depan," terang Hari.

Setelah selama 15 menit kereta berhenti korban ditolong oleh ojek-ojek online yang pada saat itu ada di lokasi.

"Yang pertama nolongin gojek-gojek, baru polisi nolong. Saya gak berani. Anaknya (korban)xnggak apa-apa di belakang mungkin lecet tadi waktu dikeluarkan dan teriak umi-umi," tandasnya.