Pixel Codejatimnow.com

Bubur Suro, Sajian Tradisional yang Hanya Ada di Bulan Muharram

Bubur Suro dengan topingnya yang khas
Bubur Suro dengan topingnya yang khas

jatimnow.com - Bagi kalangan masyarakat di Kabupaten Probolinggo jenang suro merupakan menu tradisional yang disiapkan warga setiap bulan Muhharram atau orang Jawa menyebutnya sebagai bulan Suro.

Dan jenang suro hanya didapat pada bulan tersebut. Setiap bulan Muharram tiba, warga selalu membuat menu ini.

Sebelum bubur suro ini disajikan, warga harus menyiapkan bahan dan bumbu. Mulai dari santan kelapa, beras serta beberapa lauk pauk mulai dari telur, daging ayam hingga kacang kacangan.

Beras yang sudah dipersiapkan tersebut dicampur dengan santan, lalu di panaskan di atas bara api sekitar 1-1,5 jam dengan dicampur air dan garam.

"Bubur suro sudah menjadi tradisi makanan ketika masuk pada bulan Muharram atau bulan suro," kata Sukarmi (51) salah satu warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jum'at (21/9/208).

Baca juga:
Operasi Aman Suro 2023, Polda Jatim Terjunkan 1.325 Personel

Menurutnya, bubur suro tersebut tidak hanya dibuat untuk konsumsi keluarga. Tetapi bubur suro juga diberikan kepada sanak keluarga dan tetangga. "Karena Bulan Suro merupakan bulan mulia dianjurkan memperbanyak sedekah," tegasnya.

Hal senada juga dikatakan, oleh Juhairyah (35) warga Desa Sumberagung, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo. Bubur suro memang menjadi menu rutin warga setiap satu tahun sekali.

"Jenang suro tidak hanya disukai orang dewasa. Namun kalangan anak-anak juga banyak menikmati lezatnya menu makan ini," ujarnya.

Baca juga:
Peringatan 1 Suro Sisakan 202,5 Kg Sampah di Alas Purwo Banyuwangi

Tak hanya itu saja, Juhairyah menilai bubur suro dipercayai sebagai wujud rasa syukur untuk bisa berbagi dengan sesama. "Agar diberikan keselamatan dan dijauhkan dari mara bahaya," harapnya.