Pixel Codejatimnow.com

Sadis, Hasil Autopsi Mayat Bayi Tanpa Tangan dan Kaki Ungkap Hal ini

Editor : Edwin Fajerial  Reporter : Irul Hamdani
Polisi menunjukkan lokasi kejadian ditemukannya mayat bayi tanpa tangan dan kaki di Banyuwangi.
Polisi menunjukkan lokasi kejadian ditemukannya mayat bayi tanpa tangan dan kaki di Banyuwangi.

jatimnow.com - Autopsi mayat bayi tanpa dua tangan dan kaki yang ditemukan di kolam lele warga Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, rampung dilakukan, Rabu (12/9/2018).

Hasilnya, ditemukan banyak jejak kekerasan fisik pada tubuh bayi tersebut.

Mulai dari luka robek, patah tulang hingga bekas sayatan benda tajam.

Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 800 gram itu ditemukan dalam kondisi membusuk.

"Luka robek pada kepala belakang melintang dari kiri ke kanan panjang 7x1,5 cm. Terdapat patah tulang tengkorak kepala belakang panjang 1,5 cm tepi rata," ungkap Kapolsek Tegaldlimo, AKP Priyono, membacakan hasil autopsi dokter forensik RSUD Blambangan, kepada jatimnow.com.

Kemudian, lanjut dia, terdapat patah tulang rahang bawah dan bagian dagu terbelah dua bagian kanan dan kiri.

Luka memar pipi kiri 6x3 sentimeter, pipi kanan 5x3 sentimeter.

"Bagian dada dan perut. Kedua tangan kanan dan kiri sudah terpotong mulai pangkal lengan atas kanan dan kiri, terdapat luka robek di bawah ketiak kanan membujur kebawah 7x3 cm," tambahnya.

Ditemukan pula luka robek pada pangkal lengan atas kiri dari atas ke bawah 4x3 sentimeter.

Baca juga:
International Tour de Banyuwangi Ijen Digelar Kembali, Catat Tanggalnya!

Tali pusat sudah terpotong dengan sisa 1 sentimeter, ujung tali pusat tidak rata.

Juga ada luka robek pangkal paha kanan, tulang paha kanan terpotong dengan sisa panjang 3 sentimeter.

"Dimana ujung tulang yang terpotong tidak rata, tulang paha kiri terpotong dengan sisa panjang 2x0,5 cm tapi potongan tidak rata. Luka robek pangkal paha kiri 4x2 sentimeter. Pada tes apung paru-paru positif (mengapung)," ungkapnya kembali.

Tim dokter forensik membuat kesimpulan, jika usia mayat dari meninggal sampai ditemukan sekira 1 minggu.
Bayi itu lahir prematur dengan perkiraan usia 7-8 bulan kandungan.

Baca juga:
Menengok Kampung Jamur di Banyuwangi, Raup Omzet Rp360 Juta Per Bulan

"Bayi pada waktu dilahirkan sempat menghirup udara. Diduga potongan atau sayatan pada korban karena benda tajam kecil (bukan gergaji/boding/sajam besar lainnya)," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sosok mayat laki-laki ditemukan Slamet (50), di kolam lele miliknya Senin (10/9/2018) pukul 10.00 WIB kemarin.
Awalnya, warga Dusun Pondokasem Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, itu mengira mayat bayi tersebut sebagai boneka.

"Saya kira boneka, ternyata mayat bayi," ujarnya.