Pixel Codejatimnow.com

2 Pemuda Diserang Sekelompok Orang Tak Dikenal di Stasiun Gubeng

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Erwin Yohanes
Kondisi minimarket yang berantakan usai penyerangan
Kondisi minimarket yang berantakan usai penyerangan

jatimnow.com - Suasana mencekam terjadi di Stasiun Kereta Api Gubeng Lama, Surabaya, Sabtu (4/8/2018) dini hari. Sekelompok orang tidak dikenal merangsek ke dalam dan menyerang seseorang hingga terluka.

Informasi yang dihimpun jatimnow.com di lapangan menyebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

Kelompok orang tak dikenal itu tiba-tiba masuk ke Stasiun Kereta Api Gubeng Lama dengan cara berlari sambil berteriak. Mereka diketahui mengejar 2 pemuda yang berada di stasiun tersebut.

Selain membuat suasana stasiun mencekam, sekelompok orang tidak dikenal itu juga mengakibatkan satu dari 2 pemuda yang mereka serang tersebut terluka. Bahkan, aksi penyerangan itu, membuat isi salah satu minimarket berantakan.

Dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Tambaksari, Kompol Prayitno membenarkan. Pembubaran dan penyisiran terhadap penyerangan itu dilakukanya hingga pukul 02.00 WIB. Bahkan 2 pemuda yang diduga ikut dalam penyerangan, diamankan.

Baca juga:
Ratusan Pemuda Geruduk Stasiun Gubeng, Ada Apa?

"Keduanya kami mintai keterangan. Sedangkan pemicu penyerangan, masih dalam penyelidikan kami," sebut Prayitno, Sabtu (4/8/2018) siang.

Terkait isi salah satu minimarket di Stasiun Gubeng Lama yang berantakan tersebut, Prayitno belum bisa memastikan apakah ada unsur penjarahan atau hanya sebatas pengerusakan. "Tentang kerugian, tentu pihak minimarket yang bisa menentukan," tegasnya.

Tapi, berdasarkan kronologi yang didapatnya di lokasi kejadian, minimarket itu berantakan setelah 1 dari 2 pemuda yang dikejar sekelompok orang tidak dikenal tadi, masuk ke dalamnya. Sehingga kelompok tak dikenal tadi masuk ke dalam minimarket dan melakukan penganiayaan terhadap 1 pemuda tadi.

Baca juga:
Pelaku Penyerangan Kereta Api Juga Rampas HP Penumpang

"Kami masih melakukan penelusuran dan meminta keterangan saksi-saksi untuk mengetahui secara pasti kronologi kejadian tersebut," pungkas Prayitno.

Reporter : Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes