Pixel Codejatimnow.com

Penampakan Senpi yang Dipakai Pelaku untuk Menembak Juragan Rongsokan Sidoarjo

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zainul Fajar
Senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak juragan rongsokan di Candi, Sidoarjo (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak juragan rongsokan di Candi, Sidoarjo (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

Sidoarjo - Jo, eksekutor penembakan terhadap Moh Sabar (37), juragan rongsokan di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo menggunakan senjata api kaliber 45 dalam aksinya.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Oscar Stefanus menjelaskan bahwa proyektil ditemukan bersarang dalam tubuh korban dan selongsong peluru berhasil diamankan saat identifikasi dan olah TKP.

"Dari selongsong yang ditemukan saat olah TKP, kita dapat menyimpulkan bahwa jenis peluru yang digunakan adalah kaliber 45," ujar Oscar, Jumat (1/7/2022).

Menurut Oscar, selongsong dan proyektil yang ditemukan tersebut kini telah dikirimkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dari tangan pelaku Jo ini kami juga menemukan 6 butir peluru," jelas dia.

Baca juga:
Penembakan Juragan Rongsokan di Sidoarjo Terencana, Motifnya Dendam Asmara

Namun, Oscar masih belum bisa menyimpulkan senjata api jenis apa yang dipakai pelaku saat beraksi, hingga menyebabkan nyawa Sabar tidak tertolong.

"Untuk menentukan ini senjata organik, rakitan atau pabrikan, kita menunggu hasil labfor. Nantinya akan diuji di labfor apakah senjata ini identik atau tidak," teranganya.

Sebelumnya pelaku Jo mengaku disuruh oleh E untuk membunuh korban, dengan janji upah Rp 100 juta. E yang kini masih diburu merupakan sepupu korban. Dia menyuruh Jo lantaran menyimpan dendam, lantaran korban pernah menggoda istrinya.

Baca juga:
Penembak Juragan Rongsokan di Sidoarjo Mengaku Disuruh, Dijanjikan Rp 100 Juta

"E yang saat ini masih buron ini menyuruh Jo lantaran sakit hati. Istri E pernah digoda oleh korban," sambung Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.

Penembakan itu dilakukan Jo sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (29/6/2022) di bawah Flyover Candi. Korban mengalami luka tembak di bagian lengan kiri dan leher kiri hingga meninggal dunia setelah beberapa hari mendapat perawatan di rumah sakit.