Pixel Codejatimnow.com

Agustus, Pembangunan Kereta Gantung Kota Batu Dimulai di Desa Oro-oro Ombo

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Titan
MoU ATF dengan perusahaan asal Austria Doppelmayr Geraventa Group di Kantor ATF Kota Batu, Rabu (1/6/2022). (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
MoU ATF dengan perusahaan asal Austria Doppelmayr Geraventa Group di Kantor ATF Kota Batu, Rabu (1/6/2022). (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Kota Batu - Rencana pembangunan kereta gantung (cable car) bakal terwujud di Kota Batu. Itu nampak saat Among Tani Foundation (ATF) Kota Batu menjalin MoU dengan perusahaan asal Austria Doppelmayr Geraventa Group, Rabu (1/6/2022).

Hal tersebut merupakan langkah nyata untuk merealisasikan proyek yang diharapkan bisa meningkatkan animo kunjungan wisatawan.

Perlu diketahui di Indonesia kereta gantung hanya ada di Taman lmpian Jaya Ancol, Jakarta. Makanya Kota Batu serius mewujudkannya supaya wisatawan bisa diberi sajian pemandangan pegunungan agar nampak seperti Swiss sesuai julukan Kota Batu yaitu De Klein Switzerland atau Swiss kecil.

Direktur ATF, Nurbani Yusuf menjelaskan penempatan stasiun utama pertama yang dipilih berada di Rest Area Jalibar Desa Oro-oro Ombo dengan panjang rute 1 kilometer melintasi area yang dikelola Perhutani menuju kawasan wana wisata Coban Rais.

"Dengan panjang rute tersebut, pembangunan kereta gantung menelan biaya sekitar Rp300-Rp400 miliar bersumber dari swasta dan konsorsium badan usaha berupa koperasi maupun CV. Peletakan batu pertama tower kereta gantung dijadwalkan pada 8 Agustus nanti," ungkapnya di Kantor ATF.

Selain itu, tujuan nota kesepahaman ini untuk menjawab keraguan masyarakat, khususnya warga Kota Batu yang kerap mempertanyakan kapan kereta gantung dibangun.

Baca juga:
Kereta Gantung di Kota Batu Segera Terwujud, Rencana 2024 Beroperasi

"MoU ini menjadi katalisator realisasi pembangunan kereta gantung. Posisi ATF berada di tengah sebagai penghubung keinginan masyarakat dan pengusaha. Karena kami hanya sebagai inisiator yang menggagas pembangunan kereta gantung," tegasnya.

Dalam pembangunan perusahaan asal Austria memiliki peran dari sisi teknis pembangunan kereta gantung. Sebelumnya perusahaan ini telah membangun proyek serupa di kawasan tambang Freeport, Taman Impian Jaya Ancol dan Pulau Kumala Tenggarong.

"Dengan begitu, Kota Batu menjadi proyek keempat pembangunan kereta gantung. Konsepnya mengusung kepariwisataan senafas dengan Kota Batu yang bertumpu pada sektor pariwisata. Serta baru kali pertama di Indonesia, kereta gantung dibangun di wilayah yang memiliki topografi pegunungan," bebernya.

Baca juga:
Dongkrak Perekonomian, Stasiun Kereta Gantung di Kota Batu Dijadikan Lokasi UMKM

Pihaknya pun berkomitmen mengawal jalannya pembangunan agar bermanfaat bagi masyarakat Kota Batu. Karena ATF berposisi sebagai inisiator dan fasilitator yang menjadi jembatan antara masyarakat dan corporate.

"ATF memiliki peran sebagai inisiator pembangunan cable car dan fasilitator antara masyarakat dan corporate. Nanti kita bakal mengawal sebaik mungkin berbagai tahapan proses pembangunan cable car. Sehingga segala prosesnya bisa berjalan humanis, tidak kapitalis dan tentunya bisa bermanfaat kepada masyarakat Kota Batu," ujarnya lagi.

Perlu diketahui mega proyek kereta gantung ini merupakan ide gila dari mantan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Jika sudah terealisasi, ini akan jadi kereta gantung pertama di Indonesia yang berdiri menjulang di atas pegunungan seperti di Swiss.