Pixel Codejatimnow.com

Viral Bocah Tinggal Sendiri di Gubug Terpal, Dinsos Kediri Beberkan Faktanya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Dinas Sosial Kabupaten Kediri mengunjungi rumah Afiq (Foto-foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Dinas Sosial Kabupaten Kediri mengunjungi rumah Afiq (Foto-foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

Kediri - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri menindaklanjuti viralnya bocah bernama Afiq Putra (12), yang disebut terlantar dan tinggal di gubuk terpal seorang diri di Desa Karangrejo, Kecamatan Kandat.

Setelah melakukan pengecekan ke lokasi, Dinsos Kabupaten Kediri menemukan fakta bahwa Afiq tidak terlantar. Dia tinggal bersama ayahnya, Sutoyo dan ibu tirinya. Sutoyo yang bekerja sebagai pedagang kaki lima (PKL) juga telah masuk dalam daftar Program Keluarga Harapan (PKH).

Plt Kepala Dinsos Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana mengatakan, sejak September 2021, Afiq tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Sebelum itu, Afiq tinggal di Sleman, Yogyakarta bersama ibu kandungnya, Tugiyem.

"Dinas Sosial sudah mengecek secara langsung ke lokasi terkait anak Afiq yang diberitakan viral terlantar dan tidur di tempat tidak layak. Dan ternyata tidak sesuai dengan apa yang diviralkan di media sosial. Karena anak itu hidup dengan ayah dan ibu tirinya," ungkap Dyah, Kamis (7/4/2022).

Dinas Sosial Kabupaten Kediri mengunjungi rumah AfiqDinas Sosial Kabupaten Kediri mengunjungi rumah Afiq

Menurut Dyah, Afiq tinggal di gubug terpal itu baru beberapa hari terakhir, karena ada selisih paham dengan ibu tirinya yang kemudian membuat Afiq pergi dari rumah.

Afiq lalu tinggal di rumah neneknya yang lama tidak ditempati. Karena tidak ada atap dan tidak layak, sang ayah membuatkannya terpal di belakang rumah itu. Bahkan Sutoyo juga menemani Afiq di sana.

"Sebelumnya anak ini lama di Sleman. Dan kangen bapaknya akhirnya pulang ke Kediri. Namanya anak. Anak beranjak remaja kadang-kadang ingin mencari jati diri, dan kemudian ada mised komunikasi dengan ibu tiri, si anak ini akhirnya keluar dari rumah," papar Dyah.

Saat ini, Dinsos Kabupaten Kediri tetap akan melakukan pemantauan terhadap kondisi Afiq. Jika dibutuhkan pendampingan psikologis, mereka akan mengirim tim untuk Afiq, termasuk tim konsultasi untuk keluarga.

Baca juga:
Bocah di Lamongan Meninggal Dunia Tercebur Kolam

"Kita akan melihat perkembangan anak, kalau perlu pendampingan psikologis, kami siap. Agar anak Afiq menjadi generasi muda yang tangguh menjadi anak yang luar biasa ke depannya," lanjutnya.

Terkait sekolah Afiq yang harus berhenti sejak pindah ke Kediri, dinsos akan berkoordinasi dengan pihak terkait.

Sedangkan terkait informasi di media sosial itu, Dyah meminta masyarakat bijak menyikapi segala informasi yang belum tentu kebenarannya.

"Kami mohon masyarakat, jika ada berita seperti ini, yang belum tentu kebenarannya, mohon bijak memaknainya," harap Dyah.

Baca juga:
Bos dan Karyawan Tambang Diperiksa, Buntut Tewasnya 3 Bocah di Kolam Bekas Galian C

Plt Kepala Dinas Kabupaten Kediri, Dyah SaktianaPlt Kepala Dinas Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana

Kisah Afiq itu viral setelah akun media sosial TikTok @kisuryo661 memostingnya dan di-repost oleh akun-akun Instagram. Akun @kisuryo661 adalah milik seorang anggota polisi di Kota Kediri.

Dalam video itu, Suryo dengan masih mengenakan seragam menunjukkan gubug terpal yang disebut ditempati Afiq sendirian. Dia melihat dan masuk ke dalam gubug itu. Kemudian mengeluarkan dompet dan memberikan uang Rp100 Ribu.

Dalam postingannya itu, TikTok @kisuryo661 juga menulis pesan 'Hindarilah Perceraian Biar Anak Tidak Menjadi Kurban'.