Pixel Codejatimnow.com

Anjing yang Dievakuasi dari Rumah Jagal di Blitar Terpapar Virus Mematikan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Tim kesehatan memeriksa kondisi anjing. (Foto: Animal Hope Shelter for jatimnow.com)
Tim kesehatan memeriksa kondisi anjing. (Foto: Animal Hope Shelter for jatimnow.com)

Blitar - Anjing yang berhasil dievakuasi dari rumah jagal di Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, diketahui mengidap virus parvo. Virus yang mempunyai nama latin Canine Parvovirus (CPV) ini merupakan salah satu virus mematikan yang menyerang anjing.

Dari total 34 ekor Anjing yang diselamatkan, terdapat 3 ekor yang mati karena virus tersebut. Saat ini sebanyak 6 ekor anjing mengalami kritis dan sisanya telah tepapar virus Parvo ini.

Founder Animals Hope Shelter, Christian Joshua Pale menerangkan saat dievakuasi seluruh Anjing mengalami mal nutrisi. Selama disekap oleh pemilik jagal, hewan tersebut tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup. Selain itu kondisi ruang penyekapan juga sangat buruk sehingga membuat sistem umun di dalam tubuh anjing menurun dan terkena serangan virus Parvo.

"Semua Anjing yang kami selamatkan telah terpapar virus Parvo karena kondisi saat disekap sangat memprihatinkan," ujarnya, Senin (28/3/2022).

Baca Juga:

Baca juga:
Heboh Rumah Jagal Anjing di Surabaya, Pemprov Diminta Segera Bikin Payung Hukum

Sejak dievakuasi dari rumah jagal, Animals Hope Shelter mendapat bantuan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk merawat anjing tersebut.

Tim Animals Hope Shelter menyewa sebuah rumah untuk dijadikan ruang karantina bagi hewan ini. Mereka memeriksa kesehatan anjing tersebut serta memberi obat dan perawatan.

Pihak Animals Hope Shelter juga membuka donasi untuk merawat puluhan ekor anjing ini. Beragam kebutuhan mulai dari makanan hingga obat-obatan sangat dibutuhkan.

Baca juga:
Kasus Jagal Anjing di Surabaya, Polisi: Kami Proses Sampai Tuntas

Tim Animal Shelter Hope sendiri akan berada di Blitar hingga kondisi anjing ini membaik. Minimal mereka akan menunggu sampai masa kritis anjing terlewati.

"Kira-kira masih sekitar dua hingga tiga minggu lagi, yang jelas kami masih di Blitar sampai masa kritis anjing yang terpapar virus Parvo terlewati," pungkasnya.