Jaksa Hadirkan 2 Teman Korban Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI Kota Batu
Editor : Arina Pramudita Reporter : Galih Rakasiwi
Rabu, 16 Mar 2022 18:21 WIB

Sidang kasus dugaan kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu digelar di PN Malang. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Malang - Dua orang saksi dihadirkan di muka sidang terkait perkara dugaan kekerasan seksual di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Rabu (16/3/2022). Keduanya adalah G dan W (20) yang merupakan teman korban.
Keduanya dimintai keterangannya sebagai saksi secara bergantian di ruang sidang Cakra PN Malang. Sidang berlangsung cukup lama yakni mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Hadir pula terdakwa Julianto Eka Putra (JEP) didampingi penasihat hukumnya.
"Untuk tadi saksi yang kami hadirkan dua orang, yaitu berinisial G dan W," ujar Kasi Intel Kejari Batu, Edi Sutomo.
"Setelah ini sidang akan dilanjutkan pada Rabu pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi pelapor. Kita diperintahkan mendatangkan 2 saksi kembali ke persidangan. Saat ini kondisi korban baik-baik saja, tidak tertekan, dan sehat dalam pemantauan dan pendampingan dari LPSK," tambah Edi.
Penasihat hukum JEP, Jeffry Simatupang.
Sementara itu, ditemui usai sidang, penasihat hukum terdakwa, Jeffry Simatupang mengatakan, saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak konsisten dalam memberikan keterangannya.
"Dimana setiap ada pertanyaan tidak konsisten atau yang disampaikan berubah-ubah dari BAP, saya catat sudah 3 hingga 4 kali. Kami ingatkan saat saksi memberikan keterangan di bawah sumpah," ujarnya kepada awak media.
Perbedaan keterangan itu antara lain, waktu kejadian yang disampaikan misalnya tempat, waktu, dan peristiwanya.
"Sidang sebelumnya dari 2 saksi yang dihadirkan tidak konsisten. Sekarang juga begitu lagi," sebutnya.
Jeffry meyakini apa yang didakwakan kepada kliennya tidak benar. Menurutnya, tidak ada fakta yang menerangkan bila terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan jaksa.
"Sampai sekarang saya yakin klien saya tidak bersalah, apa yang dituduhkan bila banyak korban itu tidak benar. Jadi sampai sekarang cuma ada satu korban dalam BAP," imbuhnya.
Berita Terkait

Ubaya Luncurkan Layanan Pengaduan Kasus Kekerasan Seksual
Senin, 09 Mei 2022 10:33 WIB
Randy Bagus Divonis 2 Tahun, Pengacara Ajukan Banding
Kamis, 28 Apr 2022 16:56 WIB
Diduga Lecehkan Penumpang, Driver Taksi Online asal Kediri Dilaporkan Polisi
Sabtu, 23 Apr 2022 16:58 WIBBerita Lainnya

Pamit Istri ke Sawah, Pria ini Ditemukan Meninggal di Tepi Sungai
Selasa, 24 Mei 2022 18:30 WIB
Identitas Maling Motor yang Dihajar Warga di Jombang
Selasa, 24 Mei 2022 18:17 WIB
135 Kucing Ditelantarkan di Surabaya, Siapa Nih yang Mau Adopsi?
Selasa, 24 Mei 2022 17:48 WIB
Densus 88 Amankan Pemuda Diduga Simpatisan ISIS di Kota Malang
Selasa, 24 Mei 2022 17:26 WIB