PT KAI Mengaku Rugi Ratusan Juta dalam Kecelakaan Maut di Tulungagung
Editor : Narendra Bakrie Reporter : Bramanta Pamungkas
Kamis, 10 Mar 2022 19:36 WIB

Kondisi lokomotif usai terlibat kecelakaan dengan bus di Tulungagung (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Tulungagung - Kecelakaan maut antara bus pariwisata dengan Kereta Api (KA) Rapih Dhoho di Tulungagung beberapa waktu lalu membuat PT KAI Daop 7 Madiun mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Kecelakaan itu mengakibatkan lokomotif dan sejumlah gerbong Kereta Api Rapih Dhoho mengalami kerusakan parah. Hingga saat ini lokomotif itu masih diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta. Sedangkan gerbong diperbaiki di Dipo Sidotopo Daop 8 Surabaya.
Kerugian tersebut akan diklaimkan PT KAI ke PO Harapan Jaya, perusahaan bus yang menjadi penyebab kecelakaan.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko menerangkan, terdapat tiga komponen yang dihitung mengalami kerugian. Di antaranya kerusakan lokomotif dan gerbong kereta api, pengembalian bea dan perbaikan layanan serta banyaknya kereta api yang mengalami keterlambatan akibat insiden tersebut.
Baca juga:
- Bus Pariwisata Harapan Jaya Ditabrak KA Rapih Dhoho di Tulungagung, 5 Tewas
- Kecelakaan Bus Ditabrak Kereta Api di Tulungagung, Korban Meninggal Bertambah
- Kecelakaan Kereta di Tulungagung, Sopir Bus Jadi Tersangka
"Ada dua kereta yang mengalami keterlambatan, yaitu KA Singasari dan Dhoho. Untuk Singasari mengalami keterlambatan selama 145 menit dan Dhoho terlambat 267 menit jadi total keterlambatan selama 412 menit," ujarnya, Kamis (10/3/2022).
Sedangkan untuk kerusakan lokomotif dan gerbong taksir kerugian diperkirakan mencapai Rp 442 juta. PT KAI juga harus membayar pengembalian bea dan perbaikan layanan sebesar Rp 1,4 juta.
Mereka memilih memperbaiki lokomotif daripada harus membeli baru. Hal ini dikarenakan harga lokomotif baru sangat mahal mencapai Rp 27 miliar.
"Lokomotif kita perbaiki di Balai Yasa Yogyakarja dan gerbong kita perbaiki ke Daop 8 Surabaya," tuturnya.
Bus itu tertabrak kereta api pada Minggu (27/02/2022) pagi, di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Bus tersebut memuat rombongan karyawan sebuah toko plastik, yang hendak berwisata ke Kota Batu. Kecelakaan mengakibatkan 6 penumpang bus tewas.
Polisi telah menetapkan sopir bus sebagai tersangka atas kasus ini. Pascakejadian, Pemkab Tulungagung berencana memasang palang pintu di perlintasan tersebut.
Berita Terkait

Kecelakaan Maut di Jalur Pantura Probolinggo, 2 Tewas 1 Terluka
Sabtu, 28 Mei 2022 18:13 WIB
Tabrakan dengan KA di Tulungagung, Sopir Bus Dituntut 1 Tahun Penjara
Sabtu, 28 Mei 2022 13:45 WIB
Hindari Tabrakan, Mobil Pikap di Magetan Terjang 3 Motor dan Warung
Sabtu, 28 Mei 2022 12:44 WIBBerita Lainnya

Serempet Truk Misterius di Cangkringmalang Pasuruan, Pengendara Satria FU Tewas
Sabtu, 28 Mei 2022 19:25 WIB
Mas Dhito Minta Pembangunan Jembatan Ngadi di Mojo Kediri Dipercepat
Sabtu, 28 Mei 2022 19:15 WIB
Peselancar Indonesia Kalahkan Peringkat Satu Dunia di WSL 2022 Banyuwangi
Sabtu, 28 Mei 2022 18:52 WIB
Dorongan Mas Dhito untuk Layanan Adminduk di Kediri Berbuah Apresiasi Kemendagri
Sabtu, 28 Mei 2022 18:29 WIB