Pixel Codejatimnow.com

Guru Playgroup di Ponorogo Tinggal di Rumah Reyot, Tak Tidur saat Hujan Turun

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Siti Maimanah, guru Playgroup di Ponorogo harus tinggal di rumah tak layak huni. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Siti Maimanah, guru Playgroup di Ponorogo harus tinggal di rumah tak layak huni. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Nasib Siti Maimanah (33) sungguh miris. Bagaimana tidak, guru salah satu playgroup ini harus tinggal di rumah reyot yang hampir roboh di Jalan Kawung gang II, Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

Saat jatimnow.com mendatangi rumahnya, dinding teras retak-retak dan satu sisi dinding lagi sengaja disanggah bambu. Beberapa bagian atap juga bocor. Pasangan bata berikut plesteran bangunan rumah itu masih berbahan tanah liat hingga rentan ambruk.

Siti yang tengah hamil dan keluarga juga selalu terjaga jika hujan datang. Karena kondisi rumahnya yang tidak layak huni dan bocor di mana-mana.

Siti mengaku saat hujan pada pagi, siang maupun sore, dirinya memilih untuk di depan rumah. Jika hujan malam hari, dia memilih untuk tidak tidur.

Menurutnya beberapa waktu terakhir selalu terjaga jika malam. Karena Ponorogo selalu diguyur hujan mulai sore hingga esok paginya. Dia berjaga jika sewaktu-waktu air masuk ke rumahnya.

Ini dilakukan bukan tanpa sebab, Siti merasa trauma ketika hujan. Pada pertengahan 2021 lalu, bangunan dapur dan satu kamar roboh. Beruntung saat itu dirinya berada di ruang lain.

"Dulu dapur selalu trocoh. Tahun kemarin hujan dapur saya roboh. Sekarang tinggal bangunan yang ada ini," ujar Siti, Jumat (21/1/2022).

Baca juga:
Tanah Ambles di Driyorejo Gresik, 5 Rumah Rusak Parah

Dia menjelaskan tidak mempunyai pilihan lain. Karena gajinya sebagai guru playgroup dan sang suami yang buruh bangunan hanya cukup untuk makan dan minum sehari-hari.

Menurutnya, nasib memang belum berpihak kepadanya. Dia memang lulusan S1 Jurusan Fisika IKIP PGRI Kota Madiun. Setelah lulus, dia sudah mengirim lamaran, namun hingga kini belum ada jawaban.

Dia pun terpaksa tinggal di rumah tak layak huni peninggalan orang tuanya ini. "Memperbaiki pun belum sanggup sendiri. Karena memang keterbatasan biaya," tambahnya.

Beruntung, warga sekitar rumahnya peduli. Ketika dapurnya roboh para tetangga langsung ke rumahnya. Mereka melihat kondisi keluarga Siti.

Baca juga:
Hujan Angin Terjang Pare Kediri, Akibatkan Pohon Tumbang hingga Rumah Rusak

"Yang bekas roboh itu akan dibangun rumah baru. Saya luluh juga. Saya juga lihat nanti kalau yang di dalam perut lahir rumahnya terocoh, kan bingung juga," jelasnya.

Sementara, Ketua RT setempat, Muhammad Yani mengaku bahwa warganya akan melakukan gotong royong secara swadaya. Ini mengingat rumah tersebut akan ambrol jika tidak segera diperbaiki.

Menurutnya sudah beberapa bantuan yang masuk. Mulai LKM Mangunkusumo, Baznas Ponorogo, Lazisnu cabang Ponorogo. "Kami usaha sendiri biar warga kami tidak kesusahan. Kami bergotong royong," pungkasnya.