Pixel Codejatimnow.com

Meninggalnya Pelajar SD di Jombang Disebut Bukan Akibat Vaksin

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Budi Nugroho (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Budi Nugroho (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

Jombang - Dinas Kesehatan dan Komda KIPPI Kabupaten Jombang menemukan kesimpulan atas meninggalnya pelajar SD berinisial MBS, usai sehari menjalani vaksinasi.

Namun, penyebab utama meninggalnya MBS masih belum ditemukan, karena pihak keluarga telah menerima kejadian nahas tersebut dan tidak mau jika jenazah putra keduanya diautopsi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Budi Nugroho mengatakan, penyebab meninggalnya MBS bukan karena vaksin.

Baca Juga: 

"Akhirnya memutuskan kematian itu tidak ada hubungannya dengan vaksinasi yang dilakukan," ungkap Budi, Jumat (31/12/2021).

Budi menambahkan, kesimpulan ini berdasarkan data dan keterangan yang dihimpun tim Komda serta Komnas KIPPI.

"Kami hanya menerima pernyataan itu. Secara teknis ini wilayah medis, karena sejak awal kita hanya ditugasi menghimpun data, baik oleh Komda maupun Komnas (KIPPI), untuk telusur data dan setelah mencermati bersama sehingga pada kesimpulan itu," terangnya.

Baca juga:
Pelindo Peti Kemas Ajak 90 Pelajar SD Berkeliling Pelabuhan

Ditanya penyebab utama meninggalnya pelajar kelas VI itu, Budi mengaku belum mengetahui secara pasti.

"Belum diketahui penyebab yang sesungguhnya. Kami tidak bisa menyampaikan itu, karena pada waktu itu beliau-beliau (Komda dan Komnas KIPPI) yang mencermati data itu," paparnya.

Budi menyebut, kekhawatiran ini jangan sampai menimbulkan dan membuat kepanikan pada masyarakat serta menimbulkan penolakan vaksinasi.

Baca juga:
Pelajar SD Asal Kediri Ikuti Olimpiade Matematika di Korea Selatan, Hebat Cah!

Ia pun mengimbau, jika ada efek samping atau keluhan setelah menjalani vaksinasi, masyarakat bisa langsung ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Kami akan menegaskan lagi, kesiapan melayani. Ini harus kita yakinkan bahwa jika merasakan efek samping setelah vaksin, bisa langsung ke fasilitas kesehatan setempat," pungkasnya.