Pixel Codejatimnow.com

Amankan Nataru, Polda Jatim Bagi 3 Ring Wilayah Aglomerasi

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Farizal Tito
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta saat memaparkan pola pengamanan Nataru di Mapolrestabes Surabaya. (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta saat memaparkan pola pengamanan Nataru di Mapolrestabes Surabaya. (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Polda Jawa Timur membagi tiga ring untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022 pada wilayah aglomerasi.

Hal tersebut ditegaskan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta usai menggelar rapat dan pembentukan tim pengamanan di Mapolrestabes Surabaya, Senin (27/12/2021).

“Ring tiga mengamankan di titik-titik terluar daerah perbatasan, yaitu Madura, Sidoarjo, dan Gresik sampai dengan ring satu mengamankan pusat keramaian yang ada di Surabaya,” kata Nico.

Selanjutnya, personel gabungan juga akan diterjunkan dan fokus pada pengamanan gereja di tanggal 31 Desember 2021-1 Januari 2022.

“Tanggal 31 kami pengamanan di 34 gereja dan esok harinya ada 23 gereja,” jelasnya.

Nico meminta masyarakat waspada terhadap varian Covid-19 Omicron dengan menghindari keramaian dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga:
5.264 Petugas Pengaman Dikerahkan Jaga TPS, Pj Wali Kota Malang: Cek Kesiapannya

“Para pelaku usaha juga menerapkan hal yang sama, juga memasang aplikasi PeduliLindungi, pembatasan tempat 50 persen,” tuturnya.

Nico juga memberikan imbauan dan mengharapkan partisipasi masyarakat agar selalu memantau perkembangan varian Omicron.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah, Polri, dan TNI yang didukung seluruh stakeholder akan berhasil dengan disertai kesadaran masyarakat.

Baca juga:
5.598 Personel Gabungan di Kota Malang Siap Amankan TPS

"Partisipasi dan peran masyarakat menjadi bagian penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Mulai kesadaran berpikir, kesadaran bertindak, dan kesadaran berbuat di dalam kegiatan sehari-hari, khususnya dalam nanti menghadapi tahun baru,” bebernya.

Terkait tempat wisata di Surabaya, Nico menyerahkan peraturannya kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

“Untuk tempat wisata ada surat edaran bapak wali kota, kami pedomani. Kami mengikuti apa yang menjadi keputusan beliau,” tandas Nico.