Pixel Codejatimnow.com

Perpustakaan UK Petra Hadirkan Pohon Natal Perkakas Bambu

Editor : Arina Pramudita  
Pohon Natal Perkakas Bambu yang berada di Perpustakaan UK Petra. (Foto: Shella Shofiyannajah/jatimnow.com)
Pohon Natal Perkakas Bambu yang berada di Perpustakaan UK Petra. (Foto: Shella Shofiyannajah/jatimnow.com)

Surabaya - Dalam rangka menyambut Natal, UK Petra menghadirkan Pohon Natal Perkakas Bambu di ruang pamer Perpustakaan UK Petra, Senin (13/12/2021).

Bertema Nusantara, UK Petra menjunjung budaya dan mengusung filosofi pohon bambu sebagai peringatan kali ini.

"Mengikuti nuansa Natal universitas yaitu budaya nusantara. Peringatan kali ini kita diingatkan untuk belajar dari pohon bambu. Bambu ini memiliki akar yang sangat kuat tetapi hidupnya berkelompok dan berdampingan dengan yang lainnya," ujar Kepala Perpustakaan UK Petra Dian Wulandari.

"Hal ini semakin memperkuat dari hempasan angin dan badai. Hendaknya kita belajar dari bambu ini dengan memiliki pondasi hidup yang kuat yaitu firman Tuhan. Sehingga ketika menghadapi badai kehidupan, kita tidak akan mudah putus asa," tambah Dian.

Pohon Natal yang beda dari biasanya ini terbuat dari 544 perkakas dapur yang terbuat dari bambu. Setinggi 7 meter dan tersusun dari 188 kalo, 115 tempeh, 70 tedok, 75 irek dan 60 pincuk yang dibuat oleh Dosen Luar Biasa prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), Trimarta Bagus beserta tim.

Selain hadirkan Pohon Natal 'Nusantara', ditampilkan pula tarian Bedoyo Wulandaru yang dibawakan oleh salah satu mahasiswa UK Petra.

Baca juga:
UK Petra Surabaya Buka Program S3 Ilmu Manajemen, Wagub Jatim Sampaikan Apresiasi

"Tarian ini merupakan tarian kebahagiaan, yang menggambarkan Natal adalah sebuah berita sukacita sebab kedatangan Sang Meisas, Yesus Kristus yang membawa berita keselamatan bagi umat manusia," jelas Dian.

Sementara itu, Rektor UK Petra Prof Dr Ir Djwantoro Hardjito mengatakan, bambu dinilai cocok untuk mewakili nusantara.

"Pohon bambu ini juga selain ada filosofinya, tetapi bambu ini benar-benar nusantara. Dari Aceh sampai Papua, daerah mana yang bambu tidak bisa tumbuh? Dan bambu digunakan secara luas, ini mewakili perkakas dapur dalam berbagai jenis bentuknya, bambu itu bisa mewakili nusantara kita. Memang kabar baik ini, kabar baik untuk nusantara kita semua. Supaya memasuki tahun depan kita memiliki harapan dan kekuatan baru," urai Prof Djwantoro Hardjito.

Baca juga:
Keren! Mahasiswa DKV PCU Raih Empat Penghargaan dalam Festival Ajisaka 2023

"Hari Natal itu artinya kabar baik. Kami semua berharap Natal tahun ini menjadi kabar baik bagi nusantara kita, bagi negara kita yang sepanjang tahun mengalami cobaan luar biasa berat," harap Prof Djwantoro.

Reporter: Shella Shofiyannajah